Jumat, 12 Maret 2021

MASA DEPAN ISLAM DIPERTANYAKAN KARENA: CLASH OF CIVILIZATIONS, ARAB SPRING, VIRUS CORONA DAN INDONESIA SPRING.

 1.    BENTURAN PERADABAN – BARAT VS ISLAM

Benturan peradaban atau clash of civilizations (CC) adalah teori bahwa identitas budaya dan agama seseorang akan menjadi sumber konflik utama di dunia pasca-Perang Dingin. Teori ini dipaparkan oleh ilmuwan politik Samuel P. Huntington dalam pidatonya tahun 1992 di American Enterprise Institute, lalu dikembangkan dalam artikel Foreign Affairs tahun 1993 berjudul "The Clash of Civilizations?",[ sebagai tanggapan atas buku karya mahasiswanya, Francis Fukuyama, berjudul The End of History and the Last Man (Wikipedia). Huntington kemudian mengembangkan tesisnya dalam buku The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order (1996). Saat ini sedang terjadi benturan peradaban antara budaya dan agama Arab melawan budaya Barat (Eropa Amerika) yang sudah berakal sehat dan meninggalkan agama. Cendekiawan Barat memerangi Islam, bukan Muslim; kaum cendekiawan Barat boleh dikata sangat menyayangi Muslim sebagai saudara sesama manusia namun mereka tidak ingin saudaranya (Muslim) terperangkap dalam kegelapan Islam. Lihat saja jumlah imigran Muslim yang sangat besar yang lari ke Eropa, USA, Canada dan Australia (yang Kristen), namun jarang yang lari ke negara Arab yang kaya dan Islam (misal Arab Saudi dan UEA). Dunia harus dibebaskan dari Islam, maka Muslim juga wajib dibebaskan dari Islam. Harus dibedakan antara Islam dan Muslim. Memang sebagian besar Muslim adalah baik, namun Islam dianggap membahayakan akal sehat dan ketentraman dunia, serta tidak cocok dengan budaya Barat yang didasari demokrasi, kebebasan berpendapat dan golden rule (adil pada sesama). Ajaran Islam banyak mengandung kekerasan, kekejaman, bias gender, ketidak adilan, sex, bersifat theokratis yang fasis, senang bohong (taqiya), anti berfikir kritis (penyerahan total terhadap Muhammad dan Allah) serta anti kemajuan. Muslim yang baik adalah yang tidak menjalankan perintah nabi Muhammad dan tidak mencontoh tingkah laku nabi Muhammad, jadi sebenarnya sudah tidak percaya kepada Islam lagi, karena sudah menolak ajaran kekerasan dan kekejaman Muhammad! Kelompok Muslim ini mempunyai kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang terbatas, pasif dan malas mempelajari Islam secara detil dan teliti, pasrah dan tidak perduli dengan kritik pakar Islam kelas dunia, serta menutup mata telinga dan hati akan kejadian dan fakta di seluruh dunia tentang kekerasan dan kekejaman AL QAIDA - ISIS - BOKO HARAM - TALIBAN – HISBOLLAH - JIHAD Lokal yang semuanya dilakukan atas dasar ayat2 Al Quran, kelompok keras ini yang sesungguhnya berhak mendapat julukan Muslim yang benar2 Islam, karena telah menirukan dan melakukan dengan baik ajaran dan teladan Muhammad. Pakar Islam dari Barat juga telah mengenal dengan baik karakter Islam yang disebut ISLAM AGAMA FIVE IN ONE (5 IN 1) : ISLAMISASI, ARABISASI, POLITISASI, BISNISISASI, PEMBODOHAN & PENJAJAHAN BUDAYA (bagi negara berkembang). Di era informasi digital CC ini bagaikan Perang Dunia Digital (Maya) antara Barat lawan Islam, perang ini sekarang sedang hebat2nya, terutama lewat YouTube! Akibat perang dunia ini banyak Muslim yang sadar akan kesalahan konsep agama, terutama konsep bahwa TUHAN TIDAK MUNGKIN BERAGAMA, APALAGI MENCIPTAKAN AGAMA; AGAMA ADALAH PENJARA SEMPIT BAGI TUHAN DAN MANUSIA.

 

2.    ARAB SPRING

Arab Spring atau “musim seminya” negeri-negeri Arab sumbunya menyala pada akhir tahun 2010 dan awal tahun 2011. Arab Spring dipicu dengan hebat oleh teknologi internet dan CC. Sedikit menyegarkan kembali ingatan, Arab Spring yang melanda kawasan Timur Tengah ini terjadi sebagai gejolak yang ditunjukkan oleh rakyat beberapa Negara terdampak Arab Spring terhadap ketidakadilan dan ketimpangan yang melanda negeri mereka, tersebab penguasa yang:

-          Umat merasa jenuh dengan sistim negara berbasis Kalifah dan Syariah yang mengatur segala aspek kehidupan dan merampas kebebasan manusia.

-          Umat Muslim mulai banyak sadar akan kesalahan dalam Islam, dan mulai menuntut kebebasan beragama di negara Arab yang sangat fanatik (Saudi, Iran, Mesir)

-          Pemerintah dapat dikatakan abai dalam memenuhi hak-hak dan kebutuhan rakyatnya.

Pantikan revolusi yang bermula di Tunisia ini akhirnya berhasil menumbangkan beberapa penguasa di Timur Tengah, yakni di Ben Ali di Tunisia, Husni Mubarak di Mesir, Muammar Gadafi di Libya dan Ali Abdullah Saleh di Yaman. Seluruhnya bermuara pada durasi kekuasaan yang sudah berlangsung puluhan tahun, namun dianggap gagal dalam mengakomodir aspirasi rakyat. Rakyat dinegara Islam mulai sadar bahwa Islam penyebab kemunduruan, pertikaian dan perpecahan bangsa. Arab Spring bagaikan virus corona sedang menjalar ke seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi, Iran, Mesir dan Indonesia.

 

3.    ERA VIRUS CORONA

Virus Corona telah menjadikan masyarakat dunia yang dulunya Gaptek berubah total menjadi kecanduan teknologi, utamanya HP dan Internet. Penyebaran informasi menjadi sedemikian mudahnya, menjadi cepat dan tidak terbatas. Larangan berpikir dan berpendapat kritis tentang agama lewat UU Penodaan agama menjadi kurang bermanfaat. Agama yang semakin ditinggalkan manusia modern karena dianggap sekedar penjara sempit bagi Tuhan dan manusia mulai di analisa dengan detil dan di kritisi dengan tajam. Era Corona merupakan blessing in disguise bagi manusia yang lebih tertarik memilih falsafah hidup “Beragama tanpa bertuhan” atau memilih Ateis. Islam bagaikan dikuliti sampai dengan tulang belulangnya, berbagai kesalahan fundamental Islam dibeberkan di internet terutama di Youtube dengan jelas, gamblang, sitematis, dan jujur karena berbasis fakta. Brain washing selama kanak2 sampai dengan remaja (Islamisasi dan Arabisasi di Pendidikan Dasar dan Menengah) mulai dicuci dan dibersihkan lewat pelajaran, pendidikan dan perdebatan terbuka yang jujur, berbasis fakta dan teratur rapi. Kedepan, brain washing agama akan percuma saja, sebab materi di internet lebih menarik, lebih berkualitas dan lebih dapat dipercaya.

 

4.    INDONESIA SPRING.

Indonesia digelari negara Islam terbesar didunia, oleh sebab itu pasti mengalami CC dan Arab Spring juga. Mewabahnya Arab Spring lewat Internet terutama Youtube telah terjadi di Indonesia, sebut saja Indonesia Spring yang ditandai oleh:

-          Banyak Muslim yang murtad di Indonesia (menyadari kesalahan dalam Islam dan tidak adanya jaminan hidup kekal setelah mati)

-          Banyaknya chanel2 di Youtube yang merupakan kesaksian para murtadin

-          UU Penodaan agama (UUPA) yang menganggap Tuhan itu lemah maka perlu dilindungi, kurang dapat berfungsi di Internet. Sebenarnya yang terkena pertama UUPA ini mestinya nabi Muhammad sebab jelas2 mengkafirkan non Islam dan menghalalkan darah non Islam.

-          Banyak murtadin yang memilih menjadi Kristen, atau agnostik, atau berkepercayaan, atau bhakan atheis.

-          Yang memilih menjadi Kristen, banyak yang mendirikan gereja murtadin yang sangat heroik.

-          Non Islam bersama murtadin sudah mulai sadar bahwa Islam sangat membebani bangsa Indonesia dari sisi: biaya, waktu, tenaga dan pikiran.

-          Non Islam bersama murtadin sudah mulai merasa “dibodohi dan dijajah” oleh bangsa Arab melalui Agama Islam. Strategi ini dianggap yang sangat licik dan merugikan negara Indonesia.

-          Non Islam bersama murtadin sudah mulai sadar untuk tidak meniru, berkiblat, apalagi mencontoh budaya Bangsa Arab yang mundur dan amburadul.

 

5.    PENUTUP

Semoga badai perang Baratayudha antara Islam lawan Barat hanya berlangsung pada tahap maya alias digital. Islam sudah bercokol semenjak menggulingkan prabu Brawijaya lewat gerilya merangkak menggunakan Islam, namun hingga kini tidak dapat menguasai Indonesia akibat benteng tangguh yang disebut Kejawen yang merupakan kekayaan budaya Jawa. Pada prinsipnya, manusia Jawa lebih berbudaya “Bertuhan tanpa beragama”, maka merasa sangat risih dengan agama Arab yang mengklaim Allah mereka menciptakan agama dan memeluk agama Islam. Akhir kata mohon artikel ini disebar luaskan bersama artikel2 lain yang ada di blog CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, di https://bijaksana555.blogspot.com/ , agar menjadi bahan diskusi dan obat mujarab bagi kemajuan bangsa Indonesia yang sedang mabuk agama.

Rahayu. Ki Bodronoyo . Penganut Kejawen, aktip dalam berbagai forum diskusi digital.

(Penulis adalah cucu seorang kakek yang dikambing hitamkan sebagai PKI dan dibunuh secara kejam, kemudian cucu cicitnya yang tidak tahu menahu dan tidak bersalah/berdosa dibunuh secara politis dan dibunuh karakternya, sungguh kebiadaban yang tiada duanya didunia ini, semoga Tap MPRS 1966 dicabut. Radikal Islam jauh lebih berbahaya daripada bahaya Komunis. Terima kasih CokroTV yang senantiasa berupaya membangun akal sehat bangsa).

MARI MEMAHAMI PEMBODOHAN DAN PENJAJAHAN BUDAYA BANGSA INDONESIA MELALUI GERILYA KEBUDAYAAN ARAB

Menurut kaum Muslim yang nasionalis, bijak dan cerdas, ajaran agama harus dipisahkan dengan budaya tempat asal agama itu; misalnya: menganut agama Islam tidak berarti harus berbudaya Timur Tengah, demikian juga yang menganut agama Hindu tidak berarti harus berbudaya India. Pada dasarnya, semua agama asing semestinya menghormati budaya setempat; jadi seseorang Jawa yang memeluk agama asing, misalnya Islam, tidak perlu harus meniru budaya Arab (yang terkesan tertinggal) dan meninggalkan budaya Jawa (yang terkesan lebih maju). Menurut Gus Dur, seorang Muslim yang sangat nasionalistik, saat menentang RUU APP, menyatakan: ”Telah terjadi formalisasi dan arabisasi saat ini. Kalau sikap Nahdlatul Ulama sangat jelas bahwa untuk menjalankan syariat Islam tidak perlu negara Islam,” (Kompas, 3 Maret 2006). Demikian pula Ulil Abshar-Abdalla (seorang Muslim yang cerdas, bijak dan nasionalis tulen): ”Islam itu kontekstual, dalam pengertian, nilai-nilainya yang universal harus diterjemahkan dalam konteks tertentu, misalnya konteks Arab, Melayu, Asia Tengah, dan seterusnya. Tetapi, bentuk-bentuk Islam yang kontekstual itu hanya ekspresi budaya, dan kita tidak diwajibkan mengikutinya. Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab, misalnya, tidak usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi lokal partikular Islam di Arab.” 

Strategi Utama Pembodohan Bangsa Indonesia

1. Menggunakan prinsip : Siapa menguasai dan merajai informasi akan menang dalam pertempuran politik (Henry Kissinger, mantan Menlu USA, si Kancil ). Ruang publik seperti TV, Radio, koran, internet, kegiatan RT dan RW diupayakan untuk dikuasai. Bahkan speaker mesjid yang hingar bingar adalah bentuk nyata konsep brain washing terselubung.

2. Menggunakan prinsip: Walaupun tidak benar, namun kalau terus menerus dijejalkan, maka sesuatu yang tidak benar lalu dianggap benar (Jendral Gobel, jendral Nazi, tangan kanan Hitler). Supersemar yang hilang (yang tidak ada) dianggap benar, G30S yang melenceng dianggap benar dengan tiap tahun ada paksaan nonton film G30S, dan setiap 17 Agustus ada kewajiban upacara bendera bagi pegawai negeri (brain washing terselubung).

3. Brain washing sesuatu yang tidak benar di masa pendidikan dasar dan menengah selama hampir 10 th (TK SD SMP) di institusi pendidikan Islam namun dibantu dengan APBN negara Indonesia.

4. Islamisasi Ilmu Pengetahuan, ini gerakan membuat hoax bahwa kitab suci Islam kaya dengan inspirasi science. Mengkaitkan peninggalan sejarah, perbankan, pertanian, dan speaker dengan Islam, hoax yang tidak ada duanya dari sisi kelucuan. Bandingkan dengan kitab suci Kristen yang mengatakan bahwa : Bila semua ajaran Yesus dituliskan, maka bumi dan isinya tidak akan cukup (pada penutup Injil); jadi Injil bukan kitab serba bisa melainkan memuat ajaran moral dan etika bagi kemanusiaan di dunia, sebaliknya Islam mengatakan kitab sucinya sempurna dan final (ini konyol!)

Berikut ini penjabaran strategi utama bangsa Arab membodohi dan menjajah bangsa Indonesia.

Setelah ”agama Islam” lepas dari kurungan dan tekanan regim Soeharto dan mendapat posisi yang baik di pemerintahan Indonesia (di motori Habibie, dan mendapat era yang baik di jaman SBY), maka negara Islam/Arab bagaikan mendapatkan angin segar untuk bergerak bergerilya menyerbu kebudayaan Indonesia (terutama menyerbu budaya Jawa). Indonesia adalah negara Muslim terbesar didunia dan alamnya sangat kaya raya, maka tidak heran negara Arab Saudi dan Iran sangat berkepentingan untuk menguasai Indonesia. Gerilya kebudayaan Islam dan Arab begitu gencarnya, terutama lewat media televisi dan radio. Gerilya kebudayaan ini sungguh2 nyata, kadang2 halus-tak kentara, dan seringkali vulgar. Berikut ini contoh gerilya kebudayaan Islam – Arab terhadap budaya Jawa:

- Dalam sinetron, hal-hal yang berbau mistik, dukun, santet dan yang negatip sering dikonotasikan dengan manusia yang mengenakan pakaian adat Jawa seperti surjan, batik, blangkon kebaya dan keris; kemudian hal-hal yang berkenaan dengan kebaikan dan kesucian dihubungkan dengan pakaian keagamaan dari Timur Tengah/Arab. Pada akhir cerita, pada umumnya lalu digambarkan bagaimana tokoh sakti berbaju dan berbudaya Arab/TimurTengah tadi bisa menumpas/membunuh tokoh “jahat” berbaju dan berbudaya Jawa dengan kekuatan mantera2/doa2 dari agama asing tsb., ini sungguh gerilya kebudayaan yang luar biasa liciknya yang tidak terpikirkan oleh manusia Jawa, namun sangat mempengaruhi perilaku/kebudayaan mereka, karena tontonan murahan ini dihadirkan hampir setiap hari! Pesan singkat menyesatkan dari tayangan ini adalah: tirulah budaya kami (Arab) yang suci, tinggalkan budayamu yang kalahan dan sesat!

- Artis2 film dan sinetron digarap duluan mengingat mereka adalah banyak menjadi idola masyarakat muda (yang nalarnya kurang jalan). Para artis, yang blo’oon politik ini, bagaikan di masukan ke salon rias Timur Tengah/Arab, untuk kemudian ditampilkan di layar televisi, koran, dan majalah2/tabloid demi membentuk mind set (seting pikiran) masyarakat yang berkiblat ke budaya Arab.

- Internet di Bombardir dengan tulisan2 berbasis Islamisasi Pengetahuan dan Tulisan berbasis Taqiya alias hoax: Hoax Ilmu pengetahuan juga dimunculkan, seperti Borobudur, Diponegoro, Brawijaya, Astronut dengar azan, Teori big bang, teori nuklir, Malaikat Nahi Mungkar, dst. Rasanya, jurus taqiya meniadakan rasa malu “memalsukan ilmu pengetahuan”. Kasus abad pencerahan era kegelapan gereja seolah berulang kembali, kalau dulu ilmuwan2 penemu (Galileo, Darwin, dst) dikucilkan gereja karena dianggap bertentangan dengan kitab suci Kristen, kini dalam kasus Islam jurtru sebalikanya, ilmuwan didorong dan diminta menulis buku atau paper ilmiah yang sumbernya adalah kitab suci Al Qouran.

- Hoax terbesar yang sungguh menipu dan mampu mencuri devisa dari Indonesia adalah Rukun Islam dan sholat 5 waktu yang tidak ada di Al Qouran melainkan ada di Kitab Kuning buatan manusia, hal ini telah dibeberkan secara tuntas oleh murtadin Muhammad KC di Youtube. 

- Bahasa Jawa (dan Indonesia) beserta ungkapannya yang sangat luas, luhur, dalam, dan fleksibel juga digerilya. Dimulai dengan salam pertemuan yang memakai assalam…dan wassalam…. Dulu kita bangga dengan ungkapan: Tut wuri handayani, menang tanpo ngasorake, gotong royong, dsb.; sekarang kita dibiasakan oleh para gerilyawan kebudayaan dengan istilah2 asing dari Arab, misalnya: amal maruh nahi mungkar, marwadah, sakinah dan soleha, madani, dst. Untuk memperkuat gerilya, dikonotasikan bahwa bhs. Arab itu membuat manusia dekat dengan surga, untuk itu diinstruksikan agar kepada semua orang diberi ucapan ”Asalam dan wassalam”, tanpa mengingat sopan-santun dan tepo-sliro! Sungguh cerdik dan licik.

- Kebaya, modolan dan surjan diganti dengan jilbab, celana congkrang, dan jenggot ala orang Arab. Nama2 Jawa dengan Ki dan Nyi (misal Ki Hajar …) mulai dihilangkan, nama ke Arab2an dipopulerkan. - Dalam wayang kulit, juga dilakukan gerilya kebudayaan: senjata pamungkas raja Pandawa yaitu Puntadewa menjadi disebut Kalimat Syahadat (jimat Kalimo Sodo), padahal wayang kulit berasal dari agama Hindu (banyak dewa-dewinya yang tidak Islami), jadi bukan Islam; bukankah ini sangat memalukan? Gending2 Jawa yang indah, mocopat, gending2 dolanan anak2 yang bagus semisal: jamuran, cublak2 suweng, soyang2, dst., sedikit demi sedikit digerilya dan digeser dengan musik qasidahan dari Arab. Dibeberapa tempat (Padang, Aceh, Jawa Barat) usaha menetapkan hukum syariah Islam terus digulirkan, dimulai dengan kewajiban berjilbab! Kemudian, mereka lebih dalam lagi mulai mengusik ke bhinekaan Indonesia, dengan berbagai larangan dan usikan (kadang2 perusakan) bangunan2 ibadah dan sekolah non Islam.

- Gerilya lewat pendidikan juga gencar, perguruan berbasis Taman Siswa yang sangat nasionalis, pluralis dan menjujung tinggi kebudayaan Jawa secara lambat namun pasti juga digerilya, mereka ini digeser oleh madrasah2/pesantren2. Subsidi pemerintah ke Taman Siswa nyaris nol, subsidi ke madrasah dan pesantren meningkat terus. Anak2 sejak kecil sudah dicuci otak dengan santapan agama setiap hari dengan porsi yang tinggi sekali! Bahasa Arab dibiasakan dan ditinggikan sejak kecil. Dinegara maju/modern, agama tidak boleh diajarkan lagi di sekolah2 negeri, apalagi kepada anak2, karena agama penuh abstraksi hanya bisa dikunyah oleh manusia dewasa, maka budi pekerti yang lebih penting dan harus diajarkan pada anak2, bukan agama! Padahal Taman Siswa adalah asli produk perjuangan dan merupakan kebanggaan manusia Jawa. Berapa jam pelajaran dihabiskan untuk belajar agama (ngaji) dan bahasa Arab? Banyak, diperkirakan sampai hampir 50% nya! Tentu saja ini akan sangat mempengaruhi turunnya perilaku toleransi dan turunnya kualitas SDM Indonesia secara keseluruhan! Kalau Jepang dikenal sebagai work-alcoholic, maka bangsa Indonesia saat ini sedang dibuat menjadi religion-alcoholic.

- Gerilya lewat hukum formal juga seru! UU Sisdiknas juga merupakan gerilya yang luar biasa berhasil. Sekolah swasta berciri keagamaan non Islam dipaksa menyediakan guru beragama Islam, sehingga ciri mereka lenyap. UU anti pornografi yang berkiblat Timur Tengah dan yang disebabkan ngeresnya pikiran manusia Arab juga ingin dipaksakan (coba renungkan: seolah-olah lihat betis wanita sudah berahi – bandingkan dengan manusia modern, atau Bali atau Jawa (pakai kemben) yang otaknya sudah tidak ngeres lagi melihat gituan). Untuk menggoalkan UU APP, dimulai dengan provokasi yang disengaja dengan sengaja dimasukannya majalah play boy versi Indonesia, agar masyarakat heboh dan terpojok!

- Demikian pula dengan perbankan, mereka ingin eksklusif dengan bank syariah, dengan menghindari kata bunga/rente/riba; istilah ke Arab2an pun diada-adakan, walaupun nampak kurang logis! Iklan yang merendahkan martabat surga danTuhan sering dipakai, agar nasabah yang tidak rasional tertangkap. Bangsa Arab ingin menandingi bangsa Yahudi yang menguasai dunia finansial melalui konsep ekonomi Islam (yang amburadul) yang akan diterapkan di negara2 Islam dalam OKI.

- Keberhasilan perempuan dalam menduduki jabatan tinggi di pegawai negeri (eselon 1 s/d 3) dikonotasikan/dipotretkan dengan penampilan berjilbab (diwajibkan) dan naik mobil yang baik. Para pejabat eselon ini lalu memberikan pengarahan untuk Arabisasi pakaian dinas di kantor masing2.

- Di hampir pelosok pedesaan P. Jawa kita dapat menyaksikan bangunan2 masjid yang megah, sumbangan dana pembangunan dari Arab luar biasa besarnya. Bahkan organisasi seperti Pemuda Pancasila pun pernah mendapatkan grojogan dana dari Timur Tengah untuk membangun pesantren2 di Kalimantan. Demikian pula, perorangan yang berniat membangun pondok pesantren dijanjikan mendapatkan bantuan finansial, pondok pesantren madrasah menjadi menjamur, luar biasa!

- Gerilya kebudayaan Islam garis keras di berbagai kampus di Indonesia, berbagai aktivitas terselubung disusupi; tidak heran di masjid Salman ITB pernah ditemukan ide Negara Islam Indonesia. Tidak hanya mahasiswa, dosen dan karyawanpun terlibat. Dana dari luar yang menggiurkan disediakan untuk event2 semacam ini.

- Fatwa MUI pada bulan Agustus 2005 tentang larangan2 yang tidak berdasar nalar dan tidak menjaga keharmonisan masyarakat sungguh menyakitkan manusia Jawa yang suka damai dan harmoni. Bila ulama hanya menjadi sekedar alat politik, maka panglima agama adalah ulama politikus yang mementingkan uang, kekuasaan dan jabatan saja; efek keputusan tidak mereka hiraukan. Fatwa MUI justru sering aneh2 dan meganggu keharmonisan kebhinekaan Indonesia! Fatwa mengucapkan selamat Natal, fatwa merayakan hari kasih sayang (Valentine day), dst. Maka bagi sementara orang yang kritis, boleh dikatakan, saat ini, MUI telah menjadi alat negara asing (Arab) untuk menguasai Indonesia dan menancapkan budaya Arab dengan strategi membunuh secara perlahan kebudayaan Jawa!

- Puncak gerilya kebudayaan adalah tidak diberikannya tempat untuk keyakinan/kepercayaan asli, misalnya Kejawen, dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan urusan pernikahan/perceraian bagi kaum kepercayaan asli ditiadakan. Kejawen, harta warisan nenek moyang, yang kaya akan nilai: pluralisme, humanisme, harmoni, religius, anti kekerasan dan nasionalisme, ternyata tidak hanya digerilya, melainkan akan dimatikan secara perlahan! Sementara itu aliran setingkat Kejawen yang disebut Kong Hu Chu yang berasal dari RRC justru disyahkan keberadaannya. Sungguh sangat sadis para gerilyawan kebudayaan ini!

 

Setelah membaca poin2 diatas, disimpulkan bahwa gerilya kebudayaan Arab itu sungguh hebat, cerdik, dan licik. Mass media, terutama TV dan radio, telah digunakan untuk membunuh karakater (character assasination) budaya Indonesia dan meninggikan karakter budaya Arab (lewat agama)! Pepatah mengatakan untuk mengail ikan yang besar (turis agama: haji dari Indonesia), perlu umpan besar pula (untuk membantu pendirian masjid, pendidikan, hukum, perbankan, dst.). Akibat gencarnya gerilya kebudayaan ini, lembaga pendidikan dan pengkajian Islam, budaya dan pakaian muslim versi Timur Tengah boleh dikata telah mewabah di pedesaan di Indonesia (menggantikan pakaian adat istiadat lokal). Para gerilyawan juga menyelipkan strategi filosofi yang sangat cerdik, yaitu: kebudayaan Arab itu bagian dari kebudayaan pribumi, kebudayaan Barat, India dan Cina itu kebudayaan asing, Aceh itu Serambi Mekah; jadi harus ditentang karena tidak sesuai! Padahal, kebudayaan Arab dan agama Islam adalah asing juga dan lagi terbelakang!

 

1.    PENUTUP

Semoga gerilya budaya Arab yang sudah dipakai semenjak menggulingkan prabu Brawijaya lewat gerilya merangkak menggunakan Islam dimengerti bangsa Indonesia. Akhir kata mohon artikel ini disebar luaskan bersama artikel2 lain yang ada di blog CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, di https://bijaksana555.blogspot.com/ , agar menjadi bahan diskusi dan obat mujarab bagi kemajuan bangsa Indonesia yang sedang dibuat mabuk agama oleh bangsa Arab. Menurut pengirim artikel ini, Tulisan ini tulisan lama, k.l 10 th yang lalu, lalu di update.

Rahayu. Ki Bodronoyo . Penganut Kejawen, aktip dalam berbagai forum diskusi digital.

(Penulis adalah cucu seorang kakek yang dikambing hitamkan sebagai PKI dan dibunuh secara kejam, kemudian cucu cicitnya yang tidak tahu menahu dan tidak bersalah/berdosa dibunuh secara politis dan dibunuh karakternya, sungguh kebiadaban yang tiada duanya didunia ini, semoga Tap MPRS 1966 dicabut. Radikal Islam jauh lebih berbahaya daripada bahaya Komunis. Terima kasih CokroTV yang senantiasa berupaya membangun akal sehat bangsa).

 

 

BETAPA MAHALNYA MEMBIAYAI ISLAM DI INDONESIA

 Ringkasan dari forum diskusi di kota Koln Jerman

Negara Jerman adalah terkenal dengan pemikiran baru yang melahirkan reformasi dan pencerahan dunia. Tokoh2 seperti Karl Marx, Hegel, dan Luther adalah contohnya. Di kota Koln Jerman, seorang Indonesianist (pecinta dan peneliti Indonesia), profesor dibidang budaya dari Jerman, yang sering meneliti budaya Jawa dan Islam dan sering berkunjung ke Yogya – Solo menyatakan dalam ceramah & diskusi tertutupnya: "Kemajuan Indonesia akan berbanding lurus dengan jumlah orang yang murtad dari Islam. Semakin banyak yang murtad, Indonesia semakin maju. Menjaga keamanan Indonesia dari gangguan Islam membutuhkan biaya, tenaga, pikiran dan waktu yang banyak sekali, ibarat menjagai remaja yang nakal sekali, yang setiap saat mampu membakar rumahnya dengan bermain api. Islam sangat memboroskan resources negara dari sisi: waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. Manusia modern sudah tidak suka agama. Tuhan juga tidak beragama dan mencipta agama. Agama adalah penjara sangat sempit bagi Tuhan dan Manusia serta sumber pertikaian manusia. Islam adalah cult Arab dengan karakter 5 in 1: Islamisasi Tuhan, Arabisasi, Politisasi, Bisnisisasi, dan Pembodohan serta penjajahan Budaya bangsa lain. Kasus serupa juga dialami Jerman dalam menghadapi ribuan imigran Islam dari Timur Tengah”. Bagian kedua hasil dari forum diskusi ini adalah ringkasan yang menitik beratkan pada analisa “BETAPA MAHALNYA MEMBIAYAI ISLAM DI INDONESIA” (Meninjau sisi negatip Islam saja):

1.       Keamanan Negara: Islam senantiasa mengancam perpecahan bangsa, sejak jaman prabu Brawijaya, Kahar Muzakar, DI, TII, FPI, ISIS, Piagam Jakarta, Bom Borobudur, Tragedi Poso, Tragedi Ambon, berbagai tragedi bom di gereja, perusuh Nurdin Top, Bom Bali, Basyir, FPI, Riziq, dst. Dan yang akan terjadi? Mungkin tinggal tunggu waktu, karena text2 di ayat suci Al Qouran mengandung anjuran mengarah ke negara Islam dengan hukum syariah dan bentuk negara Kalifah. Tidak heran setiap presiden Indonesia pasti selalu mengingatkan akan kemungkinan bahaya ini dan cara mencegahnya seraya menekankan pentingnya Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila.

2.       Islam juga mengakibatkan melemahnya budi pekerti dan budaya sopan santun, serta mendorong munculnya budaya kekerasan: jam 4 pagi speaker masjid sudah sedemikian kerasnya berbunyi (1 km masih kedengaran!). Selama bulan Ramadhan, hingar bingar tabuh bedug, kentongan ronda, dan speaker mesjid bersautan. Selain itu, semua orang, apapun agamanya, disalami dgn paksa memakai bhs Arab “asalam mulaikum”, dst. Orang non Muslim hanya dapat mengerutkan dahi sambil terpaksa menjawab dalam bhs Arab. Pada bulan puasa, masyarakat non Muslim “dipaksa” menghormati dan mengikuti aturan2 tertentu dalam Islam, ada “polisi” ketertiban Islam untuk kasus ini.

3.       Islam tidak menjunjung kejujuran. Kaum Muslim boleh berbohong kepada non Muslim (taqiya) demi agama dan Allahnya (ada ayat untuk menganjurkan berbohong). Banyak berita picisan dan tidak benar yang sengaja dibuat untuk dakwah di internet dan YouTube, misalnya Astronout mendengar suara azan di rg angkasa, candi borobudur di buat nabi Islam, si X murtad dari Z lalu masuk Islam, dst.

4.       Islam tidak paralel dengan hak azasi manusia. Bagi yang bersuara kritis terhadap Islam dibungkam dengan u.u penodaan agama, yang murtad diancam hukuman mati. Di negara timur Tengah, misalnya Arab Saudi, UEA, Yordan, Iran, dst., agama Kristen dilarang berkembang, demikian pula bangunan ibadah tidak diijinkan; kebalikan dengan Eropa, USA, Canada, Australia, dst., yang membebaskan agama Islam untuk berkembang beserta tempat ibadahnya, maka mereka membeli gereja2 yang bangkrut untuk dijadikan masjid! Seandainya ada kebebasan beragama di negara2 Islam, mungkin hanya butuh waktu kurang dari sepuluh tahun, Islam akan disalib berbagai agama lain atau agnostik dari segi pemeluknya!

5.       Islam jauh dari peri kebinatangan. Cara menyembelih binatang yang digorok lehernya adalah luar biasa kejam (hal ini sudah diprotes oleh negara beradab), ini sangat ditentang oleh manusia modern dan beradab yang membunuh binatang yang mau dikonsumsi secara cepat, mengena dan menghindarkan rasa sakit yang diderita hewan. Kekejaman penggorokan leher hewan ini justru dipertontonkan secara masal disaat Iedhul Adha, sebuah contoh kekejaman yang tidak layak ditonton apalagi anak2, kambing dan kerbau mati perlahan sambil meraung-raung kesakitan diselingi doa dan teriakan Allahu Akbar, sebuah kontradiksi.

6.       Islam tidak rasional, orang disekitar kutub bumi yang sering mengalami matahari bersinar lebih dari dua puluh jam disuruh puasa sampai dengan matahari terbenam, mengapa tidak 12 jam sama untuk seluruh negara? Puasa 20 jam akan merusak kesehatan. Hidup panjang didunia ini didominasi oleh para wanita Okinawa Jepang dan Itali, padahal mereka tidak puasa. Jadwal doa seperti jadwal K.A, dan arah berdoa mengarah ke Mekah, dst. Islam membudayakan upacara ritual yang bersifat seremonial yang memboroskan biaya dan waktu kerja bangsa, upacara dan kegiatan agama seperti istigosah atau tabliq akbar atau kebiasaan menyiapkan dan mengantar jemah haji, semuanya mengganggu dan menggerus etos kerja bangsa.

7.       Islam tidak mengenal golden rule (perlakuan adil) yaitu hukum untuk memperlakukan orang lain seperti memperlakukan dirinya sendiri, sebab non Islam dianggap kafir dan warga kelas dua, demikian pula kedudukan wanita.

8.       Islam tidak mengenal demokrasi karena hukum syariah adalah faham teokratis yang fasis. Agama diajarkan secara brain washing dan tidak diperbolehkan dipertanyakan apalagi memperdebatkan ayat2 Al Quran.

9.       Islam juga melakukan gerilya budaya; bahasa, musik, pakaian, hijab, celana congklang, janggut milik budaya Arab dipaksakan atau digerilyakan ke bangsa Indonesia. Istilah ke Arab2an seperti sakinah, marwadah, zuleha, dst., saat ini sudah mengungguli bahasa ibu.

10.   Islam juga bias gender, wanita hanya kelas dua, hanya pelengkap penderita dan pelampiasan sex bagi pria. Hak wanita berbeda jauh dalam warisan dan dalam hal keadilan.

11.   Islam mempersulit jam kerja dan kebiasaan rajin bekerja suatu bangsa. Bayangkan, sembahyang 5 waktu – sulit dimengerti jadwal Allah mirip jadwal bis kota – lewat beberapa menit sudah ketinggalan bis kota; puasa dan kerja setengah liburan selama 30 hari  di bulan Ramadhan, naik haji yang makan waktu 40 hari lamanya, & umroh yang 2 mingguan, dan acara ritual dalam masyarakat yg sering kali dilakukan memboroskan waktu produktip untuk kerja.

12.   Islam melakukan brain washing/cuci otak agama Islam dengan luar biasa intensif, sehingga mempersulit bangsa untuk mengejar ketinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi; boleh dikatakan hampir setiap menit telinga manusia Indonesia mendengar ajaran Islam! Anak dititipkan sejak dini di pondok Pesantren, minimal sampai dengan tingkat SMP, untuk menghabiskan waktunya menghafalkan dan cuci otak Al Quran dalam bahasa Arab! Belasan tahun, ribuan hari dan jutaan jam hilang tak berguna untuk menghapal hal yang tidak perlu dan hanya merugikan negara! Orang tua Muslim juga mendorong anak mereka sekolah di Madrasah demi menjaga kemurnian aklak Islam. Kurikulumnya banyak mengarah ke agama Islam, pengajaran bahasa Arab yang intensif, dan pengenalan dan pengagungan Islam beserta budaya Arab. Kriteria sukses dalam studi di sekolah dibelokan ke arah kesuksesan menghapal ayat2 Al Quran, berapa ribu ayat yang dapat dihafal seorang siswa, bukan kreativitas IQ dan EQ, mengenaskan! Brain washing agama Islam terselubung melalui speaker masjid yang hingar bingar, kurikulum dipenuhi mata pelajaran agama dari sejak TK sampai dengan universitas, acara radio dan tv yang setiap hari dipaksakan untuk didengar dan dilihat,  acara ritual yang sengaja disisipkan di kampung-kampung, & acara keagamaan naik haji ke Mekah (& umroh) yang makan waktu 40 harian. Hal ini ditiru mantan presiden Suharto yang mewajibkan menyaksikan film Gestapu lewat TV nasional tiap tanggal tertentu. Dapat dirasakan, Islam menghabiskan hampir 1/3 waktu hidup didunia untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, tidak mengherankan negara Islam akan selalu terbelakang. Pendidikan agama Islam dan bhs Arab banyak menyedot anggaran pendidikan nasional, katakan saja untuk subsidi sekolah swasta Madrasah dan Pondok serta gaji para guru agama Islam se nusantara. Fakta menyatakan bahwa ada banyak negara dan univesitas Islam didunia, namun nyaris tidak ada pemenang Nobel dari mereka; demikian pula negara yang bebas korupsi justru negara2 non Islam.

13.   Islam melemahkan keadilan dengan mengeksploitasi sifat Maha Penyayang, bukan sifat Maha Adil dari Allah, serta mempermudah syarat masuk surga. Ajaran bahwa di Bulan Ramadhan penuh berkah, mati di Mekah langsung naik kesurga, menabung di Bank Syariah mendapat insentip surga, mati bunuh diri sambil membunuh orang lain dengan bom bunuh diri (jihad) dijanjikan masuk ke surga dan dapat hadiah 72 bidadari, dst. Ilustrasi lain, seorang PNS Muslim di kantor pajak siangnya menggelapkan uang negara 200 juta Rp, kemudian ditengah malam jam 12 berdoa tahajut dan khusuk minta ampun kepada Allah, maka paginya koruptor ini sudah merasa sehat rohani kembali. Budaya yang jauh dari rasa keadilan ini mengakibatkan hilangnya rasa malu bangsa. Seorang koruptor di poto atau di film wartawan malah bangga dengan sengaja berpakaian lengkap khas agama Islam sambil melambai-lambaikan tangan! Seorang budayawan mengatakan: Agama secara kelakar sering disebut menjadi obat analgestik, menghilangkan rasa sakit, namun tidak menghilangkan penyakitnya; menghilangkan rasa berdosa, namun tidak menghilangkan sifat korupnya, bahkan membuat sikap korupnya menjadi-jadi, sehingga prestasi negara-negara Islam (termasuk Indonesia) selalu menjadi among the best top ten corrupted country in the world. Pegawai negeri sipil disumpah jabatan, namun ternyata hanya permainan lidah, Allah tidak ditakuti. Bila dibandingkan dengan negara Komunis seperti RRC dan Vietnam, yang hampir nol prestasi korupsinya, maka selalu berdalih “ RRC dan Vietnam itu yg Islami, Indonesia justru tidak Islami”, disertai jurus bela diri:” Prestasi korupsi tinggi tidak apa-apa, asal masuk surga karena Islam, Kalau negara Komunis bersih korupsi tapi tidak masuk sorga karena komunis”. Setelah kenyang korupsi dimasa kerja, ketika tua “bersembunyi” dibelakang agama sambil menikmati hasil korupsinya. Setan selalu berwajah malaikat. Kejahatan selalu bersembunyi dibalik kebaikan! Agama dan Pancasila adalah persembunyian yang nyaman bagi para pelaku kejahatan kelas wahid. Jadi, Islam memperlemah: budaya keadilan, kejujuran dan budaya malu, moralitas bangsa, serta mendorong bangsa ke dunia materialisme/hedonisme.

a.       Filosofi menjadi kaya raya tanpa memperdulikan cara bagaimana mendapatkan kekayaan itu kini mewabah di Indonesia.

b.       Di perumahan mewah/elit dimana banyak warganya yang PNS pejabat tinggi malu naik sepeda motor, malu naik kendaraan umum seperti bis umum atau gojeg, namun tidak malu untuk melakukan korupsi.

c.       Rasa malu tidak ada lagi, terbukti korupsi dan di siarkan televisi malah bangga dan memakai pakaian keagamaan Islam sambil dada kepada penonton, korupsi kok bangga??? Manusia Jepang harakiri daripada merasa malu.

14.   Islam menguras devisa negara untuk hal yang tidak perlu yang hanya menguntungkan negara asing. Ibadah Haji merupakan salah satu pilar agama Islam yang termasuk dalam lima rukun Islam. Demikian  pula umroh. Cindera mata berupa air zam2, minyak wangi, makanan dan handy craft yg seba Islamis (walau buatan China dan Bangladesh) dijadikan tradisi untuk oleh2 demi menguras dompet kaum turis ibadah Haji. Antrian panjang sampai 50 th untuk naik haji dialami oleh beberapa Muslim Indonesia.

15.   Islam menambah biaya keamanan yang tidak diperlukan pada upacara2 ritual non Islam, misalnya upacara Natal, Nyepi, Imlek dan Bodisatwa terpaksa dijagai tentara dan polisi dengan imbalan honor keamanan, untuk menjaga kemungkinan adanya teroris Islam.

16.   Islam beranak pinak dengan cepat sekali dan diijinkan beristri sampai dengan empat dan didorong untuk produksi anak tinggi; ini adalah  salah satu strategi perkembangan Islam adalah dengan jurus banyak beranak pinak dan berimigrasi. Akibatnya, keluarga berencana sulit diterapkan, dianggap melawan Allah; pemerintah harus memberi pekerjaan sedemikian banyak generasi muda!

17.   Islam menajamkan SARA, lihat ada Kost Khusus Islam, Makam khusus Islam, Kolam renang khusus Islam, Resto khusus Islam, bank syariah Islam, kabupaten Islam atau serambi Mekah, bila dibiarkan dan diteruskan akan menuju negara Khilafah, dst.

18.   Islam membudayakan jiwa plintat plintut (plinplan) melalui kata insya Allah. Janji seorang Muslim dialihkan ke tanggungjawab Allah. Sangat berbeda dengan Hindu, Kristen atau Budha, yang jelas diajarkan untuk tidak menyebut nama Tuhan untuk hal yang tidak perlu dan satunya kata dengan perbuatan.

19.   Islam adalah agama sekaligus politik, maka Islam tidak pernah berhenti melakukan manufer politik, misalnya: prabu Brawijaya “ditusuk dari belakang” oleh wali songo (MUI abad itu), poros tengah Amin Rais menghentikan Megawati menjadi presiden saat reformasi, Amin Rais menurunkan Gus Dur, kelompok Islam keras menjegal Ahok menjadi gubernur DKI, mereka juga menjegal Jokowi (nyaris berhasil), dan Islam menjadi penghalang bagi non Muslim yang kompeten untuk menduduki puncak jabatan di organisasinya.

20.   Jaringan politik internasional Islam terjalin rapi melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). OKI adalah sebuah organisasi internasional dengan 57 negara Islam anggota yang memiliki perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI memiliki kekuatan politik yang besar untuk mengimbangi kekuatan politik negara Barat, misalnya Inggris dengan negara2 Common Wealth nya. Dukungan finansial dari negara OKI, misalnya UEA dan Arab Saudi, sangat banyak untuk pemenangan Parpol yang Islami dan Sekolah/pendidikan yang Islami dinegara yang dituju dan mau dikuasai, misalnya Indonesia. Negara2 Arab mulai bersiap-siap, apabila sumber kekayaan utama negara habis (minyak dan gas) atau tergantikan energi alternatip (air angin matahari herbal), maka bisnis utama mereka berubah menjadi membisniskan agama Islam!

21.   Islam membenturkan Indonesia melawan Israel (bgs Yahudi) & Bangsa China. Bangsa Indonesia diseret secara halus memihak bangsa Palestina/Arab dalam konflik di negara Timur Tengah. Padahal bangsa Indonesia kurang paham akan akar permasalahan konflik mereka yang dapat dipahami lewat kitab suci bangsa Yahudi dan Kristen. Akibat memihak Arab Palestina telah menyebabkan ekonomi Indonesia selalu dikacau dengan mudah melalui nilai tukar dollar oleh pakar finansial dunia yang didominasi oleh orang Yahudi, nilai rupiah begitu rendah dibanding nilai dollar. Negara USA dan Russia pun segan bermusuhan dengan jaringan finansial Yahudi yang mendunia dan sangat kuat. Islam mencoba melawan Yahudi menggunakan agama dan jurus finansial yang mirip yaitu bank syariah, dan Indonesia menjadi korban pertentangan Yahudi – Arab. Demikian pula dengan bangsa China, masih banyak kaum Muslim yang anti Tionghoa/Chinese, simak fakta: kasus Tragedi Mei, kasus Ahok, dan sulitnya kasus naturalisasi para pahlawan badminton Indonesia! Padahal Al Qouran menyatakan: belajarlah sampai ke negeri Cina (bukan Timur Tengah!). Seandainya Indonesia dipimpin kaum bisnis suku Tionghoa, mungkin Indonesia cepat makmur dan sejahtera, jauh melebihi Singapore, Taiwan dan Hongkong; karena kekayaan alam Indonesia ribuan kali dari ke 3 negara itu. Warga Tionghoa pada umumnya wiraswasta, bisnis, atau industrialis; jarang menjadi pegawai negeri; jadi banyak menciptakan peluang kerja dan banyak menghasilkan devisa bagi negara lewat pajak; mereka bukan “rayap” bangsa seperti kebanyakan PNS yang bermental korup. Mereka juga sangat Nasionalis, bahkan melebibihi pribumi, misalnya Yap Thian Hiem, Arief Budiman, Ariel Haryanto, George Adi Condro, Soe Hok Gi, Tan Koen Swi, Kwik Kian Gie, Rudy Hartono, Susi Susanti, dst. Kaum Tionghoa jauh lebih berguna daripada para kadrun Arab seperti Basyir, Rizieq, dst, yang biasa membuat keonaran dan perpecahan bangsa! Sayang Islam membenturkan Indonesia dengan bangsa China yang cerdas dan pandai dagang! Oleh Islam, Indonesia dibuat bermusuhan dengan negara maju, cerdas, modern dan pintar bisnis (RRC dan Israel), dan dibuat serumpun dengan negara Timur Tengah (Arab) dibawah bendera OKI yang kolot, tertinggal dan amburadul (banyak konflik).

22.   Islam membudayakan sikap suka mempersulit orang lain (filosofi “Kalau bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah?). Masuk Islam adalah amat sangat mudah, cukup mengucapkan satu kalimat syahadat; keluar Islam adalah dipersulit setengah mati – dikucilkan dan dapat dihukum mati!

23.   Islam menjajah Indonesia dalam kebudayaan berketuhanan Yang Maha Esa, di Indonesia sudah banyak dikenal aliran kepercayaan, namun tersingkir masuk kotak dan tidak bisa masuk dalam KTP, luar biasa! Sebagai gambaran: Basyir, Riziq, dll., bila bermasalah dengan polisi lalu lari ke Saudi, dan Indonesia tidak bisa apa2 – kalau tokoh kepercayaan sedikit saja berimprovisasi langsung ditngkap; TKW diperkosa dan dihukum mati, lalu dikirimkan pembela hukum dari Indonesia, ternyata tidak bisa menolong juga – ada ayat yang membenarkan untuk meniduri TKW dalam Al Quran; budaya berpakaian – berambut – bercelana – berjenggot – berbahasa sudah mengarah Arabisasi; sungguh repot kalau suatu negara sudah dijajah melalui agama namun penduduknya tidak sadar.

24.   Islam mempersulit masuknya aliran kepercayaan asli Indonesia kedalam jajaran yang sepadan dengan agama/kepercayaan lain yang tertera dalam KTP. Aliran kepercayaan asli Indonesia misalnya Kejawen penuh local wisdom, local content, dan menganggap Tuhan YME beserta alamNya tidak pernah selesai dipelajari; jadi bukan agama yang dicari tapi kebenaran yang tak pernah selesai dimenegerti. Sampai saat ini kepercayaan asli masih dihambat untuk diakui secara resmi dan dapat dicantumkan di KTP dan UU Perkawinan.

25.   Islam dipakai sebagai alat kekerasan oleh dalang politik dibelakang layar. Hampir 1 juta rakyat yang tidak berdosa dituduh PKI dibantai dengan menggunakan masyarakat Islam garis keras saat itu. Demikian pula tragedi Mei 1998 Islam garis keras dipakai untuk menindas dan mempermalukan kaum Tionghoa yang tidak bersalah. Front Pembela Islam terus menerus dipakai sebagai sarana “manajemen ketakutan berbasis kekerasan”, bersama UU Penodaan agama, FPI menjadi alat ampuh untuk membungkam dan menumpas ide baru yang mengarah kemajuan berbudaya. Islam juga terus dipakai untuk menolak rekonsiliasi akibat tragedi diatas untuk memulihkan trauma para korban G30S.

26.   Islam dipakai sebagai alat mencari uang dengan mudah sekali bagi para ulama dan politikusnya. Sertifikasi makanan halal dan zakat fitrah merupakan sumber keuangan yang luar biasa untuk kegiatan politik dan penegakan hkm syariah. Sekedar ilustrasi, dulu Probosutejo, paman Soeharto, diberi hak untuk sertifikasi cengkeh, hanya dalam waktu 1 tahun, dia sudah dapat dikatakan masuk jajaran kaum trilyuner. Zakat fitrah juga sering dijadikan sebagai alat money laundry sekaligus sin laundry bagi koruptor agar di hari tuanya selalu menjadi orang terhormat yang kelimpahan harta berkat hasil korupsi dan nepotisme di jaman kejayaannya sebagai orang penting di pemerintahan.

27.   Menggerogoti anggaran pendidikan nasional: Seorang ahli anggaran belanja nasional memperkirakan bahwa hampir 1/3 anggaran pendidikan dialirkan untuk subsidi sekolah Islam seperti madrasah dan pondok, guru agama Islam juga menerima honor dana dari pemerintah. Sekolah yang lahir dari pergerakan dan perjuangan Nasional seperti Taman Siswa dibiarkan sengsara terlantar!

28.   Islam menandaskan bahwa Allah menciptakan agama, yang menurut pakar spiritual adalah tidak mungkin! Mana mungkin Tuhan menciptakan penjara sempit bagi dirinya sendiri yang disebut agama, apalagi Tuhannya Islam, Allah, menandaskan Islam agama terakhir yang sempurna oleh sebab itu dilarang memperdebatkan ayat2 Alqouran! Ini sungguh bertentangan dengan akal sehat, Budha Yesus Mpu Kanwa tidak pernah menciptakan agama! Dan Tuhan maha kritis dan cerdas, jadi suka debat!

29.   Tuhan yang maha usil: Allah, tuhannya Islam, kurang kerjaan dan suka usil. Allah yang usil membuat aturan halal haram. Allah mengharamkan musik2 dari negara Barat, namun mengagungkan musik2 dari Arab. Demikian pula minuman, makanan, pakaian hijab dan ninja, jenggot, celana congklang, doa bhs Arab, doa 5x, binatang (misalnya babi, anjing, binatang ampibi, dst.), tidak boleh salaman antar gender, tidak boleh mengucapkan Natal, manusia di kutub disuruh puasa 22 jam, dst. Hal ini sulit diterima akal sehat, apakah sedemikian sifat Allah - suka usil, gemar mempersulit hidup manusia, dan tidak mau menggunakan akal sehat?

30.   Penghambat Ilmu Pengetahuan: Islam merintangi kemajuan ilmu pengetahuan terutama yang bersifat budaya dan spiritual melalui hukum penodaan agama, Islamisasi Pengetahuan dan Taqiya. Berbagai cerita, teori, iklan dan dakwah yang tidak benar di buat dan diterbitkan di berbagai mass media, sehingga berita dan fakta yang benar tertimbun sampah taqiya rekayasa para Muslim.  Hoax Ilmu pengetahuan juga ditmunculkan, seperti Borobudur, Diponegoro, Brawijaya, Astronut dengar azan, Teori big bang, teori nuklir, dst. Search di Google menjadi sulit karena tumpukan hoax buatan Muslim, misalnya seseorang mencari di google dengan keyword “Kesalahan Al Qouran”, maka hasilnya akan didapatkan pada halaman ke 20 setelah mengklik tombol next, next, next, dst. Itu kalau sabar, kalau tidak, ya berhenti di timbunan berita hoax karya para Muslim.

 

Agama2 non Islam, seperti Hindu Budha Kristen Kong Hu CU dan Kepercayaan (minoritas), tidak akan menimbulkan akibat negatip sampai dengan sebegitu banyaknya di Indonesia (30 butir hasil analisa seperti diatas, dan siapa tahu mungkin ada pembaca yang dapat menambahkan butir2 kelemahan lagi)! Oleh sebab itu betapa mahalnya memelihara Islam bagi bangsa Indonesia; Islam menghamburkan banyak resources negara seperti tenaga, waktu, biaya, dan pikiran! Beban ini rupanya masih kurang dimengerti oleh masyarakat umum (terutama kaum Muslim) yang malas membaca, mengolah dan menggunakan akal budi. Mungkin analisa diatas juga berlaku bagi agama lain (non Islam) yang menjadi mayoritas di negara tertentu dimana negara itu menjadi tertinggal, tidak aman dan sejahtera! Untuk itu silahkan menganalisa peran agama di negara yang anda minati.

 

Prof Jerman diatas juga mengemukakan hipothesanya, walaupun banyak mahasiwa pasca sarjana yang mengambil program master dan doktor di negara maju (USA, Jerman, Inggris, Perancis, Jepang, Taiwan, dst), namun menurut pengamatan beliau, ternyata yang terjadi hanyalah transfer pengetahuan, bukan perubahan budaya (transfer of knowledge not cultural change); jadi setelah Master, PhD bahkan Professor dan kembali ke Indonesia, ternyata hati dan pikirannya masih terjajah budaya berketuhanan ala Timur Tengah yang terbelakang; kadang2 mereka justru ada yang menjadi lebih fanatik/radikal. Al Quran dan budaya Arab masih mendasari pikiran, ucapan dan tindakan para ilmuwan Muslim, sehingga dana beasiswa yang trilyunan rupiah itu kurang bermanfaat. Obat mujarab bagi orang yang mata rohani dan pikirannya sedang mabok agama adalah internet, khususnya YouTube. Demikian bantuan pemikiran kritis analitis dari Jerman, semoga bermanfaat.

 

Abad Pencerahan atau Zaman Pencerahan (bahasa Inggris: Age of Enlightenment ; bahasa Jerman: Aufklärung) adalah suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional, memisahkan pengaruh-pengaruh keagamaan dari pemerintahan. Bertolak dari pemikiran ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Ideologi Sekularisme menjadi dasar tonggak peradaban maju Eropa. Saat itu, Agama adalah candu atau aslinya ditulis dalam Bahasa Jerman, Die Religion ... ist das Opium des Volkes (terjemahan langsung: "Agama... adalah opium bagi masyarakat"), adalah kutipan terkenal dari tulisan Karl Marx yang sering disalah artikan. Kemudian muncul ungkapan "Tuhan sudah mati" (bahasa Jerman: "Gott ist tot") adalah sebuah ungkapan yang banyak dikutip dari Friedrich Nietzsche. Nietzsche mengkritik nilai-nilai kekristenan yang terpengaruh Plato: semua yang ada di dunia ini adalah bentuk yang tidak sempurna akan sesuatu yang lebih besar di alam sana. Nietzsche menganggap kekristenan mengajarkan orang untuk menolak, membenci, dan melarikan diri dari kehidupan di dunia ini demi suatu mitos “dunia nyata” yang imajiner. Nietzsche menuduh pendeta-pendeta dan pengajar-pengajar agama sebagai pengajar-pengajar maut, karena membuat orang berpindah fokus dari hidup ke kematian. Saat itu kemuakan masyarakat Jerman terhadap kaum agama luar biasa. Pada akhirnya, para Ilmuwan Eropa dan Amerika dapat merontokan jaman kegelapan Eropa (mabok agama ) yang dimotori gereja Katholik saat itu, mabok agama ditentang dan diperdebatkan secara publik/umum, sehingga terjadi pencerahan. Demikian pula paham komunis, melalui mas media ilmuwan Barat dan USA membabat komunisme, lalu negara Soviet pecah berkeping dijaman Gorbachev. 

Selanjutnya, sekarang sudah jaman revolusi industri 4.0, jaman digital, saat ini Islam sedang menjadi sasaran empuk serangan bagi para ilmuwan Barat yang rasional. Obat mujarab bagi yang mabok agama Islam di era digital adalah debat agama di YouTube. Dan debat terbaik tentang Islam vs Kristen kelas dunia saat ini adalah Christian Pince (CP) di YouTube. Menurut CP, Dunia harus dibebaskan dari pembodohan, kebohongan dan ketidak jujuran. Dunia juga membutuhkan kehidupan yang tenang, tenteram dan nyaman. CP telah melakukan kedua hal itu melalui perdebatan di YouTube dan buku-bukunya yang best seller di Amazone.com. CP menyatakan bahwa ia lebih tahu Islam dari pada nabi Muhammad. Ratusan videonya dapat didengarkan atau didownload di YouTube, banyak yang sudah diterjemahkan ke bhs Indonesia. CP menyarankan agar jangan belajar Islam dari orang Muslim karena tidak akan mendapatkan kebenaran asli, belajarlah Islam langsung dari buku kitab sucinya (Al Quran) supaya tahu naskah aslinya yang tidak dipelintir, disembunyikan, atau dipermanis narasinya. Menurut CP, Naskah asli Al Quran banyak berisi kekerasan, sex, bias gender, anti demokratis, anti Kristen, dan rancu. Mengapa CP melakukan perdebatan terbuka di YouTube? Karena CP sangat menyayangi Muslim, CP ingin menyelamatkan Muslim dari ajaran Islam yang sebenarnya/asli yang tidak dimengerti sebagian besar kaum Muslim!”. Secara cerdas cerdik kritis dan bijak, CP telah membuktikan ketidak benaran Islam lewat debat yang berbasis fakta dan kebenaran di YouTube, dan s/d saat ini belum ada seorang Muslimpun (dari 1,5 milyar Muslim di dunia) yang mampu mengalahkan debat tentang Islam melawan dia. CP juga menandaskan bahwa agama itu buatan manusia (man made), maka jangan mementingkan agama melainkan ajaran yang ada di Kitab Suci. CP sebagai orang Kristen menandaskan bahwa Yesus tidak pernah berniat mendirikan agama!

 

Dapat dirasakan, kelemahan mendasar kaum Muslim Indonesia adalah kurang mampu dalam berbahasa Arab dan berbahasa Inggris, kurang banyak membaca, kurang mengolah logika, serta lebih suka menjadi pendengar yang pasif, sehingga mudah dikelabui dan digendam lewat agama dan budaya Arab. Sebagai contoh lemahnya nalar bangsa Indonesia: seluruh Indonesia dapat dibuat mabuk tanaman daun gelombang cinta, kemudian gelombang ikan lohan, kemudian pernah seluruh Indonesia dapat digendam dengan batu akik, dan pak Harto dengan mudah menggendam bangsa dengan kepalsuan Supersemar dan sejarah G30S, lalu juga pernah seluruh Indonesia dapat dibuat mabuk pak Jokowi dengan mobil SMK saat beliau pejabat di kota Solo (catatan: anggota forum diskusi juga terpengaruh, ini strategi pemenangan Jkw yang tepat melihat logika nalar bangsa yg masih tarap sebegitu), dst.

 

Sebagai penutup, barang siapa merasa Muslim dan sudah membaca analisa 26 butir kelemahan Islam diatas dan juga sudah mendengarkan debat empat saja pakar terbaik Islam kelas dunia dari Arab  (Christian Prince, Hassan Radwan, Imam Tawhidi, dan Ismaeel) di YouTube, namun tetap beragama Islam dan tidak merasa dibohongi oleh Allah dan Muhammad maka dapat dikatakan “Faith is Blind” (Keyakinan itu Buta), ini sepadan dengan “Love is Blind” (Cinta itu buta). Dan kepadanya patut diberikan sertifikat lemah ingatan dan nalar! Akhir kata, bila anda simpati kepada nasib bangsa Indonesia, maka marilah singsingkan lengan baju anda untuk membantu mendidik Muslim yang lain agar sadar dan segera lepas dari gendam Arab dengan meneruskan/forward tulisan ini kepada rekan2 dekat anda atau mendiskusikan artikel ini disuatu forum! Tulisan ini diharapkan menjadi lilin penerang kegelapan hati dan pikiran saudara kita setanah air yaitu kaum Muslim Indonesia yang kita sayangi, dengan demikian, Indonesia diharapkan cepat maju, adil, aman tentram dan sejahtera…

 

Koln, akhir Juli 2019

Didokumentasi dan disumbangkan oleh

Komunitas Cerdas Spiritual di Koln

(Sebuah Komunitas yang setengah resmi dari Mahasiswa Postgrad di Jerman)

HIPOTHESA SANGAT MENARIK - DUNIA SEMAKIN MENJAUHI AGAMA

Di negara2 agamis, masyarakatnya masih banyak mabok agama, akal sehat masih kurang dipakai, hidup masih didominasi acara seremonial agama. Masyarakatnya masih religion alcoholic, bukan work alcoholic. Hidup didunia bagaikan sudah hidup di surga. Menurut analisa pakar budaya, kesalahan fatal negara agamis adalah Menomor Satukan Sifat Maha Pengasih dan Penyayang Tuhan (dosa apapun masuk sorga), dan Mengabaikan Sifat Maha Adil Tuhan (hubungan horisontal). Di negara makmur, aman, tentram dan maju, bahkan negara Komunis, justru mengutamakan Sifat Maha Adil Tuhan, sedangkan Sifat Maha Pengasih dan Penyayang Tuhan adalah urusan privasi pribadi bersama kepercayaan orang itu (hubungan vertikal). Negara yang Adil membuat para koruptor sangat jera; negara agamis membuat koruptor melambaikan tangan tanda bangga ketika di shooting mau dipenjara.

 

Internet memang perpustakaan luar biasa, berikut ini bukti nyata hasil survey di internet tentang

Masa depan agama bagi dunia. Maaf sebagian masih dalam bahasa Inggris.

 

I. Negara Paling Aman, Makmur dan Nyaman di Tinggali

Bila diketikan keywords: TOP 10 Best Countries to Live in the World 2021 di YouTube (YT) akan muncul fakta sebagai berikut:

List of top 10 best countries to visit and live in the world for 2021, based on various reports. If your country's in the list, you are lucky indeed. 1. Canada. 2. Norway. 3. Switzerland. 4. Denmark. 5. Sweden. 6. Finland. 7. Australia. 8. New Zealand. 9. Singapore. 10. Netherlands. Thanks for watching this video. I hope it's useful for you.

 

Di 10 negara yang paling nyaman diatas, masyarakatnya secara rata2 sudah tidak peduli agama lagi, namun moral dan etika berbasis ajaran Yesus masih dipegang teguh.

 

II. Negara Paling Maju Pendidikannnya

Bila diketikan keywords: Top Countries with Best Education System 2021di YouTube (YT) akan muncul fakta sebagai berikut:

Education in the world of today, is not just essential but a bedrock to achieve other live goals and ambition. And, where you get educated greatly influence the type of education you get and the opportunities that abound for you to harness. So, a good educational system must be approachable, reliable and have a qualitative structure that does just educate but also help in career growth and knowledge expansion. The top countries with the best education system are: 1. The United States: The US is known to have the most approachable education system in the world. It is home to some of the top ranking universities in the world. And, its higher education system has a reliable program structure with graduates being easily recruited upon graduation. 2. The United Kingdom: The world education system list UK as one of the top countries with the best education system. UK universities are managed by the UK government and other respective governments in the UK. The UK education system is reliable, approachable and addresses all topics ranging from arts, business to management. 3. Denmark: The education system in Denmark is evidently the best following the 99% literacy rate in the country. Denmark education system is reliable and graduates from it can fit into the sectors of every country. Various degree programs are run to allow even the least of citizens get educated. 4. Canada: This is most international students top choice. The quality and equality in Canada’s education system is commendable and globally recognized. Educational programs in Canada are reliable and have quality educational content that improves students’ educational knowledge. 5. Australia: Both private and public universities in Australia operate a reliable education system that is commendable. The Australian government is committed to providing high quality education. So, tertiary education management in Australia is top-notch and students develop literacy, awareness and familiarity. 6. Sweden: In recent times, Sweden records almost 100% literacy among citizens. The Sweedish Education system is reliable and quite pleasant. Students from across the globe can easily adapt and align with its top notch educational services. 7. Netherlands: Established in 1800, Netherlands based education system has continued to innovate and introduce new educational practices since then. This top country is also known for being home to research oriented universities and a great option to pursue PhD based degrees. 8. Singapore: In terms of term structure, Singapore educational system is the most developed. The education system in Singapore is equipped to let students learn in advanced setting. Graduates from this educational system are fully prepared for the work force environment. 9. Finland: In 2000, statistics released show that the literacy rate in Finland is 100%. The education system in this country is designed to accommodate research based education and industry development professions. 10. Switzerland: Switzerland education system is designed to equip students with the right educational knowledge. It is highly recognized in the best education world list. Most of its programs are structured to provide student with advanced information in their tertiary schools and colleges.

 

Di 10 negara yang paling top pendidikannya diatas, masyarakatnya secara rata2 juga sudah tidak peduli agama lagi, namun moral dan etika berbasis ajaran Yesus masih dipegang teguh.

 

III. Negara yang Banyak Korupsi, Miskin dan Terbelakang.

Bila diketikan keywords: poverty corruption religion di YouTube (YT) akan muncul fakta sebagai berikut:

-       TV Jerman DW - Religion, poverty and corruption — What's the connection? di link https://www.youtube.com/watch?v=WxffuOu2diQ

-       How Religion Creates Poverty, di https://www.youtube.com/watch?v=O54R7DU2I4A

-       Dst.

Terlihat bahwa agama sangat berpengaruh pada banyaknya korupsi, kemiskinan dan keterbelakangan. Sebagai contoh adalah negara2 Arab di Timur Tengah dan Amerika Latin. Di Amerika Latin, dari Brazilia sampai dengan Mexiko, yang mayoritas beragama Katholik, sampai dengan saat ini masih dilanda pergolakan , korupsi, kemiskinan dan keterbelakangan. Bahkan di negara Argentina, asal pemimpin Agama Katholik sedunia sekarang, kondisi ekonomi negaranya sangat memprihatinkan, banyak korupsi dan kekerasan. Penculikan mahasiswa yang belum bisa dituntaskan seperti Indonesia (tragedi Semanggi) juga terjadi. Demikian pula di Asia, Indonesia yang mayoritas Islam dan Philipina yang Katholik mengalami nasib yang serupa dengan negara beragama lainnya. Penembakan misterius (PETRUS) tanpa diadili terlebih dahulu juga terjadi di negara2 diatas.

 

Pakar budaya dan ekonomi menganalisa bahwa negara2 non agamis lebih mementingkan Keadilan dari pada Cinta Kasih, artinya mengapa RRC yang komunis jauh lebih bersih dari pada negara2 Timur Tengah dan Amerika Latin? Mungkin negara agamis harus mempraktekan:

-       Di dunia mementingkan Hubungan Horizontal, antar sesama manusia, dengan menomorsatukan sifat Maha Adil Tuhan.

-       Hubungan vertikal dengan menomorsatukan sifat Maha Penyayang (Cinta Kasih) Tuhan, namun ini masalah pribadi dan privasi.

Yang sering terjadi agama dipakai jualan surga dengan harga promo, artinya apapun dosamu dan seberapapun beratnya dosamu, kamu akan tetap masuk surga asal melakukan seremonial agama sebagai berikut …. (menunjuk doktrin agama); semua hal ini demi menarik umat masuk kedalam agama masing2, karena tiket ke surga diobral!!!

 

IV. Masa Depan Agama

 

Harari secara provokatif melihat teknologi yang kini mampu mengkikis kemampuan dasar manusia. Revolusi Kecerdasan Buatan (AI) bukan hanya menerbitkan komputer yang cepat dan pintar, tapi juga dipicu oleh bergabungnya sains hayati (life sciences) dengan sains sosial (social sciencies). Kemampuanya bukan hanya dalam bidang ketrampilan, tapi juga emosi. Lalu bagaimana manusia, bangsa, dan persoalan kemanusiaan dibereskan? Harari tak percaya pada agama apalagi nasionalisme yang kini diserukan oleh figur seperti Trump maupun Putin. Keyakinanya ada pada etika sekuler. Tidak menolak agama tapi memastikan dengan kerendahan hati untuk menghormati pilihan manusia maupun derita yang dialaminya. Secara unik buku ini ditutup dengan bab mengenai meditasi: upaya aktif untuk mengenal diri yang unik, berbeda, dan istimewa. Kedepan, manusia mencari jawaban apapun lewat Google, tidak lagi hanya ke kitab suci agama. Harari bagaikan sedang mengutuk nasionalisme dan agama yang dianggapnya pemicu masalah dunia.

 

Manusia modern semakin kurang suka agama seperti Tuhan juga kurang suka agama. Agama makin lama makin dianggap sumber konflik. Agama semakin dianggap sebagai penjara sempit bagi Tuhan dan bagi manusia.

 

Rahayu.

Ki Gendis Dandang Gulo. Anggota Forum Cerdas Berkat Digital

Agustus 2019

 

(Salah satu sumber pustaka untuk artikel diatas adalah: Berbagai hasil diskusi dari “Forum Diskusi Clash of Civilizations” di kota Berlin. Berlin adalah kota terbesar di Jerman yang memiliki paling banyak universitas dan institusi penelitian, dan Negara Jerman sangat terkenal akan pakar2 filsafat seperti: Einstein, Martin Luther, Karl Mark, Sigmund Freud, Nietzsche; yang antara lain melahirkan reformasi agama Kristen yang mengakibatkan abad pencerahan dunia. Sumber pustaka yang lain adalah internet, terutama video debat di YouTube beserta komentar2nya).

Artikel ini juga di publish di : CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, di https://bijaksana555.blogspot.com/ , bersama artikel menarik yang lain.