Kamis, 29 Juli 2021

SAYANG SEKALI, GENERASI MUDA BANGSA STUDI KE LUAR NEGERI SECARA SIA-SIA, HANYA TRANSFER OF KNOWLEDGE, BUKAN PERUBAHAN BUDAYA (CULTURAL CHANGE).

Seorang Professor Jerman, yang Indonesianis, mengemukakan keprihatinan lewat hipothesanya: “Walaupun banyak mahasiwa pasca sarjana dari Indonesia yang mengambil program master dan doktor di negara maju (USA, Jerman, Inggris, Perancis, Canada, Jepang, Taiwan, dst), namun menurut pengamatan beliau, ternyata yang terjadi hanyalah transfer pengetahuan, bukan perubahan budaya (transfer of knowledge not culture change); jadi setelah Master, PhD bahkan Professor dan kembali ke Indonesia, ternyata hati dan pikirannya masih terjajah budaya Arab yang terbelakang; kadang2 mereka justru ada yang menjadi lebih fanatik/radikal. Para alumni LN ini tentunya sudah diajari berpikir kritis, analitis, logic, akal sehat, dan berbasis fakta dan kejujuran dalam mengambil keputusan. Kenyataannya, otak mereka tetap tumpul terhadap isue utama bangsa: penjajahan budaya Arab melalui Islamisasi, Arabisasi, politisasi dan bisnisisasi (baca Islam Agama 5 in 1 di blog diakhir tulisan ini). Kedatangan kembali Habib Rizieq ke Indonesia (Nov 2020) mengingatkan sejarah radikal Islam yang ganas dan senantiasa banyak membebani: pikiran, tenaga, waktu dan biaya bagi Bangsa Indonesia, misalnya saja Keamanan Negara: Islam senantiasa mengancam perpecahan bangsa, sejak jaman prabu Brawijaya, Piagam Jakarta, Kahar Muzakar, DI, TII, NII, G30S (pembantaian jutaan manusia tak bersalah), Tragedi Mei 1998 (anti Tionghoa), HTI, FPI, ISIS, Piagam Jakarta, Bom Borobudur, Tragedi Poso, Tragedi Ambon, berbagai tragedi bom di gereja2, rangkaian teroris seperti Nurdin Top – Ashari - Bom Bali – dst Basyir, FPI, HTI, Riziq, dst. Dibulan November 2020 ini, Rizieq seorang diri dapat membuat kalang kabut 250 juta orang Indonesia; sebelumnya, Abubakar Basyir mengawali prestasi unik ini obok2 bangsa Indonesia sendirian juga. Melalui ajaran agama Islam, manusia Arab ditinggikan, dihormati dan di puja2, sebaliknya manusia Yahudi dan China dimusuhi, sungguh aneh tapi nyata??? Bangsa2 cerdas dimusuhi dan disingkiri, bangsa tertinggal, bodoh dan amburadul di hormati dan di puja2. Masih membekas di ingatan kita, para pahlawan bulutangkis Indonesia seperti Susi Susanti, Rudy Hartono, Liem Swi Kieng, dst., dipersulit kewarga negaraannya; sebaliknya pengacau negara, manusia Arab, Rizieq dan Basyir di elu2kan bak bangsa sendiri; lalu dimana kiprah para professor, doktor,  dan master lulusan luar negeri? 


Sungguh sangat memprihatinkan dan memalukan, bangsa sebesar Indonesia dapat di obok2 seorang manusia Arab secara gonta-ganti tanpa henti2nya, padahal punya puluhan ribu alumni dari negara maju (Harvard, Columbia, MIT, Cambridge, dst)!!! Mengapa semua kerusuhan yang menjadi beban bangsa ini terjadi? Mengapa para alumnus Luar Negeri tidak mampu menggunakan akal sehatnya untuk menganalisa PENYEBAB KEBODOHAN BANGSA seperti hal dibawah ini:

A. Cendekiawan modern hidup berdasar pada Critical Thinking (berpikir kritis) yang menjadi motor kemajuan science, sedangkan Islam berdasar pada penyerahan total terhadap Muhammad – Al Qouran dilarang dipertanyakan dan diperdebatkan (ini menjadi penghalang utama kemajuan  Islam, agama menjadi statis beku, padahal ayat2nya banyak kontradiksi dan urutan tidak rapi). 

B. Islam tidak mengenal “golden rule” (perlakuan adil terhadap sesama manusia) yaitu hukum untuk memperlakukan orang lain seperti memperlakukan dirinya sendiri. Dalam Islam, penganut agama selain Islam dianggap kafir dan dianggap warga kelas dua yang wajib ditaklukan, dibohongi (taqiya), dipajaki, bahkan dibasmi. Hal ini membuat Islam selalu bermusuhan dengan non Islam dimanapun dan kapanpun berada.

C. Islam bias gender dan sangat melecehkan harkat martabat wanita. Hak dan kewajiban wanita yang berbeda jauh dalam hal: warisan, keadilan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, perceraian dan kebebasan untuk tampilan di publik.

E. Islam itu penuh politik, visi misi Islam adalah negara Khalifah berbasis Hukum Syariah yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat. Hukum ini mengontrol segala aspek kehidupan, dari pikiran, perbuatan, keyakinan, wanita, makanan, musik, hub. sex, cara berpakaian, mengontrol masyarakat dan ekonomi secara totaliter, pindah agama dihukum mati! Visi misi Islam bertentangan dengan Hak Azasi Manusia dan sifat Tuhan yang memberikan kebebasan pada manusia.

D. Keteladan nabi Muhammad perlu dipertanyakan dan diperdebatkan secara kritis dan logis. Semasa hidup Muhammad (M) telah mengikuti peperangan sebanyak 27 kali. Puluhan bahkan ratusan juta umat manusia telah dibantai oleh Muhammad bersama pasukannya. Dalam hal sex, manusia M termasuk pria yang gemar sex, sebagai bukti misalnya:  suka poligami, suka pedopili, suka kawin cerai, suka kawin jam2an (muttah), doyan anak kecil 9 th (Aisyiah), doyan janda kaya yang mungkin 15 th lebih tua dan kafir (Katijah), masih merasa kurang puas dalam sex maka menantu wanitanya juga diminati, masih juga kurang puas maka 13 wanita dinikmati dan dinikahi sebagai istri, masih juga haus sex – pelayan wanita (mirip kasus TKW) pun dinikmati, masih juga merasa kurang puas maka setiap habis memenangkan pertempuran dan habis memenggal kepala pria lawan, janda-janda tawanan itu lalu dipaksa meladeni napsu berahi M beserta pasukannya, masih juga tidak merasa kenyang dengan sex maka diturunkan ayat agar siapa saja wanita yang diinginkan M tidak menolak untuk berhubungan intim dengan M, masih juga kawatir tidak ada sex setelah mati maka diturunkan ayat adanya layanan seks dengan 72 perawan cantik di sorga bagi pelaku jihad/martir. Mestinya M masuk guineess book record, Priya yang paling hebat di dunia dalam menikmati sex dengan menu kuliner sex beragam wanita: dari anak2, janda tua, menantu dan berbagai suku bangsa, video ini sebagai salah satu buktinya: “Muslimah Membuka Aib Nabinya - Dom Azarel”, di https://www.youtube.com/watch?v=lITuscIS5gc 

F. Singkat kata, karakter Islam adalah Islamisasi Tuhan, Arabisasi Agama, Politisasi Agama, Bisnisisasi Agama (rukun Islam/haji, zakat fitrah, labelisasi halal haram makanan), dan Pembodohan serta Penjajahan Budaya bangsa berkembang oleh bangsa Arab; tidak heran semua negara Islam sangat tertinggal, amburadul dan penuh gejolak politik; dan saat ini sedang terjadi Arab Spring (manusia Arab sudah bosan dengan agama Islam yang dipaksakan sejak bayi!). Coba simak video2 ini: 

- Video Webinar Saifudin Ibrahim dan Paul Zhang: Jangan Takut UU Penodaan Agama, https://www.youtube.com/watch?v=oxpDjn2PXH0 

- Video Ajakan Memberdayakan Budaya Suku Jawa yang Nyaris Punah dari Muka Bumi Akibat Terdesak Budaya Arab, https://www.youtube.com/watch?v=ThVW2lyeUYk 

- Video Gus Dur bersama seorang Ustadz ternama menganjurkan Muslim memakai akal sehat, di https://www.youtube.com/watch?v=1n7zTUGehKs 

-Video Ir. Darmawan: Buang Islam dari Indonesia, di https://www.youtube.com/watch?v=DeF2Vyit9UE 

- Video “MUHAMMAD KC MEMBONGKAR KITAB KUNING”, https://www.youtube.com/watch?v=GNylGRwNR6c   

Sebagai penutup, sayang sekali generasi muda yang studi ke luar negeri hanya sekedar Transfer of Knowledge, bukan Cultural Change, sehingga bangsa Indonesia tetap terjajah secara budaya oleh bangsa Arab. Deemikian pula betapa memprihatinkan, para akademisi di ITB, UI, UGM, ITS, UNDIP, UNAIR, dst., yang acuh tak acuh terhadap pembodohan dan penjajahan bangsa. Semoga tulisan ini beserta tulisan2 pencerahan di CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, di https://bijaksana555.blogspot.com/ dapat menjadi bahan renungan dan diskusi.

Rahayu.

Sri Kresna, Kejawen, anak korban G30S. Ditulis mulai tgl 30 September agar tidak lupa tragedi terbesar kemanusiaan dunia, tinta hitam peat bagi Islam, G30S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar