Kamis, 29 Juli 2021

MASA DEPAN ISLAM DIPERTANYAKAN KARENA: CLASH OF CIVILIZATIONS, ARAB SPRING, VIRUS CORONA DAN INDONESIA SPRING.

 1. BENTURAN PERADABAN – BARAT VS ISLAM

Benturan peradaban atau clash of civilizations (CC) adalah teori bahwa identitas budaya dan agama seseorang akan menjadi sumber konflik utama di dunia pasca-Perang Dingin. Teori ini dipaparkan oleh ilmuwan politik Samuel P. Huntington dalam pidatonya tahun 1992 di American Enterprise Institute, lalu dikembangkan dalam artikel Foreign Affairs tahun 1993 berjudul "The Clash of Civilizations?",[ sebagai tanggapan atas buku karya mahasiswanya, Francis Fukuyama, berjudul The End of History and the Last Man (Wikipedia). Huntington kemudian mengembangkan tesisnya dalam buku The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order (1996). Saat ini sedang terjadi benturan peradaban antara budaya dan agama Arab melawan budaya Barat (Eropa Amerika) yang sudah berakal sehat dan meninggalkan agama. Cendekiawan Barat memerangi Islam, bukan Muslim; kaum cendekiawan Barat boleh dikata sangat menyayangi Muslim sebagai saudara sesama manusia namun mereka tidak ingin saudaranya (Muslim) terperangkap dalam kegelapan Islam. Lihat saja jumlah imigran Muslim yang sangat besar yang lari ke Eropa, USA, Canada dan Australia (yang Kristen), namun jarang yang lari ke negara Arab yang kaya dan Islam (misal Arab Saudi dan UEA). Dunia harus dibebaskan dari Islam, maka Muslim juga wajib dibebaskan dari Islam. Harus dibedakan antara Islam dan Muslim. Memang sebagian besar Muslim adalah baik, namun Islam dianggap membahayakan akal sehat dan ketentraman dunia, serta tidak cocok dengan budaya Barat yang didasari demokrasi, kebebasan berpendapat dan golden rule (adil pada sesama). Ajaran Islam banyak mengandung kekerasan, kekejaman, bias gender, ketidak adilan, sex, bersifat theokratis yang fasis, senang bohong (taqiya), anti berfikir kritis (penyerahan total terhadap Muhammad dan Allah) serta anti kemajuan. Muslim yang baik adalah yang tidak menjalankan perintah nabi Muhammad dan tidak mencontoh tingkah laku nabi Muhammad, jadi sebenarnya sudah tidak percaya kepada Islam lagi, karena sudah menolak ajaran kekerasan dan kekejaman Muhammad! Kelompok Muslim ini mempunyai kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang terbatas, pasif dan malas mempelajari Islam secara detil dan teliti, pasrah dan tidak perduli dengan kritik pakar Islam kelas dunia, serta menutup mata telinga dan hati akan kejadian dan fakta di seluruh dunia tentang kekerasan dan kekejaman AL QAIDA - ISIS - BOKO HARAM - TALIBAN – HISBOLLAH - JIHAD Lokal yang semuanya dilakukan atas dasar ayat2 Al Quran, kelompok keras ini yang sesungguhnya berhak mendapat julukan Muslim yang benar2 Islam, karena telah menirukan dan melakukan dengan baik ajaran dan teladan Muhammad. Pakar Islam dari Barat juga telah mengenal dengan baik karakter Islam yang disebut ISLAM AGAMA FIVE IN ONE (5 IN 1) : ISLAMISASI, ARABISASI, POLITISASI, BISNISISASI, PEMBODOHAN & PENJAJAHAN BUDAYA (bagi negara berkembang). Di era informasi digital CC ini bagaikan Perang Dunia Digital (Maya) antara Barat lawan Islam, perang ini sekarang sedang hebat2nya, terutama lewat YouTube! Akibat perang dunia ini banyak Muslim yang sadar akan kesalahan konsep agama, terutama konsep bahwa TUHAN TIDAK MUNGKIN BERAGAMA, APALAGI MENCIPTAKAN AGAMA; AGAMA ADALAH PENJARA SEMPIT BAGI TUHAN DAN MANUSIA.


2. ARAB SPRING

Arab Spring atau “musim seminya” negeri-negeri Arab sumbunya menyala pada akhir tahun 2010 dan awal tahun 2011. Arab Spring dipicu dengan hebat oleh teknologi internet dan CC. Sedikit menyegarkan kembali ingatan, Arab Spring yang melanda kawasan Timur Tengah ini terjadi sebagai gejolak yang ditunjukkan oleh rakyat beberapa Negara terdampak Arab Spring terhadap ketidakadilan dan ketimpangan yang melanda negeri mereka, tersebab penguasa yang:

- Umat merasa jenuh dengan sistim negara berbasis Kalifah dan Syariah yang mengatur segala aspek kehidupan dan merampas kebebasan manusia. 

- Umat Muslim mulai banyak sadar akan kesalahan dalam Islam, dan mulai menuntut kebebasan beragama di negara Arab yang sangat fanatik (Saudi, Iran, Mesir)

- Pemerintah dapat dikatakan abai dalam memenuhi hak-hak dan kebutuhan rakyatnya. 

Pantikan revolusi yang bermula di Tunisia ini akhirnya berhasil menumbangkan beberapa penguasa di Timur Tengah, yakni di Ben Ali di Tunisia, Husni Mubarak di Mesir, Muammar Gadafi di Libya dan Ali Abdullah Saleh di Yaman. Seluruhnya bermuara pada durasi kekuasaan yang sudah berlangsung puluhan tahun, namun dianggap gagal dalam mengakomodir aspirasi rakyat. Rakyat dinegara Islam mulai sadar bahwa Islam penyebab kemunduruan, pertikaian dan perpecahan bangsa. Arab Spring bagaikan virus corona sedang menjalar ke seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, termasuk Arab Saudi, Iran, Mesir dan Indonesia. 


3. ERA VIRUS CORONA

Virus Corona telah menjadikan masyarakat dunia yang dulunya Gaptek berubah total menjadi kecanduan teknologi, utamanya HP dan Internet. Penyebaran informasi menjadi sedemikian mudahnya, menjadi cepat dan tidak terbatas. Larangan berpikir dan berpendapat kritis tentang agama lewat UU Penodaan agama menjadi kurang bermanfaat. Agama yang semakin ditinggalkan manusia modern karena dianggap sekedar penjara sempit bagi Tuhan dan manusia mulai di analisa dengan detil dan di kritisi dengan tajam. Era Corona merupakan blessing in disguise bagi manusia yang lebih tertarik memilih falsafah hidup “Beragama tanpa bertuhan” atau memilih Ateis. Islam bagaikan dikuliti sampai dengan tulang belulangnya, berbagai kesalahan fundamental Islam dibeberkan di internet terutama di Youtube dengan jelas, gamblang, sitematis, dan jujur karena berbasis fakta. Brain washing selama kanak2 sampai dengan remaja (Islamisasi dan Arabisasi di Pendidikan Dasar dan Menengah) mulai dicuci dan dibersihkan lewat pelajaran, pendidikan dan perdebatan terbuka yang jujur, berbasis fakta dan teratur rapi. Kedepan, brain washing agama akan percuma saja, sebab materi di internet lebih menarik, lebih berkualitas dan lebih dapat dipercaya. 


4. INDONESIA SPRING.

Indonesia digelari negara Islam terbesar didunia, oleh sebab itu pasti mengalami CC dan Arab Spring juga. Mewabahnya Arab Spring lewat Internet terutama Youtube telah terjadi di Indonesia, sebut saja Indonesia Spring yang ditandai oleh:

- Banyak Muslim yang murtad di Indonesia (menyadari kesalahan dalam Islam dan tidak adanya jaminan hidup kekal setelah mati)

- Banyaknya chanel2 di Youtube yang merupakan kesaksian para murtadin

- UU Penodaan agama (UUPA) yang menganggap Tuhan itu lemah maka perlu dilindungi, kurang dapat berfungsi di Internet. Sebenarnya yang terkena pertama UUPA ini mestinya nabi Muhammad sebab jelas2 mengkafirkan non Islam dan menghalalkan darah non Islam.

- Banyak murtadin yang memilih menjadi Kristen, atau agnostik, atau berkepercayaan, atau bhakan atheis.

- Yang memilih menjadi Kristen, banyak yang mendirikan gereja murtadin yang sangat heroik.

- Non Islam bersama murtadin sudah mulai sadar bahwa Islam sangat membebani bangsa Indonesia dari sisi: biaya, waktu, tenaga dan pikiran.

- Non Islam bersama murtadin sudah mulai merasa “dibodohi dan dijajah” oleh bangsa Arab melalui Agama Islam. Strategi ini dianggap yang sangat licik dan merugikan negara Indonesia.

- Non Islam bersama murtadin sudah mulai sadar untuk tidak meniru, berkiblat, apalagi mencontoh budaya Bangsa Arab yang mundur dan amburadul.


5. PENUTUP

Semoga badai perang Baratayudha antara Islam lawan Barat hanya berlangsung pada tahap maya alias digital. Islam sudah bercokol semenjak menggulingkan prabu Brawijaya lewat gerilya merangkak menggunakan Islam, namun hingga kini tidak dapat menguasai Indonesia akibat benteng tangguh yang disebut Kejawen yang merupakan kekayaan budaya Jawa. Pada prinsipnya, manusia Jawa lebih berbudaya “Bertuhan tanpa beragama”, maka merasa sangat risih dengan agama Arab yang mengklaim Allah mereka menciptakan agama dan memeluk agama Islam. Akhir kata mohon artikel ini disebar luaskan bersama artikel2 lain yang ada di blog CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, di https://bijaksana555.blogspot.com/ , agar menjadi bahan diskusi dan obat mujarab bagi kemajuan bangsa Indonesia yang sedang mabuk agama. 

Rahayu. 

Artikel sumbangan dari:

Ki Bodronoyo . Penganut Kejawen, aktip dalam berbagai forum diskusi digital. 

(Penulis adalah cucu seorang kakek yang dikambing hitamkan sebagai PKI dan dibunuh secara kejam, kemudian cucu cicitnya yang tidak tahu menahu dan tidak bersalah/berdosa dibunuh secara politis dan dibunuh karakternya, sungguh kebiadaban yang tiada duanya didunia ini, semoga Tap MPRS 1966 dicabut. Radikal Islam jauh lebih berbahaya daripada bahaya Komunis. Terima kasih CokroTV yang senantiasa berupaya memangun akal sehat bangsa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar