ALASAN PEMBUATAN BLOG INI: CLASH OF CIVILIZATIONS, ARAB SPRING, VIRUS CORONA DAN INDONESIA SPRING.
1. PENGANTAR
Belajar
Islam terbaik adalah lewat para murtadin yang disajikan secara debat di video
Youtube. Ibarat belajar efek memakai Narkoba, maka cara terbaik adalah belajar
dari mantan pecandu Narkoba yang sudah mengenal positip negatipnya narkoba
secara dalam, detil dan benar. Demikian
pula dengan belajar ajaran Muhammad yang aneh, terbaik adalah lewat para
Murtadin yang pernah terjebak, tertipu, mendem agama Arab, lalu sadar dan
berbalik arah untuk memberi pencerahan bagi para peminat dan pemeluk agama
Arab. Kedepan, brain washing agama akan percuma saja, sebab materi di internet
lebih menarik, lebih berkualitas dan lebih dapat dipercaya. Manusia yang ingin
belajar Islam tidak lagi belajar lewat Ustadz, Kyai dan Ulama yang cenderung
ber taqiya (bohong, menyembunyikan ayat2 yang salah dan tidak masuk akal).
Agama
asal Arab ini merupakan beban yang berat bagi bangsa Indonesia dari sisi:
biaya, waktu, tenaga dan pemikiran. Berbagai kerusuhan akibat mabok ayat2 agama
Arab, misalnya: G30S, Tragedi Pelecehan warga Tionghoa, Mei 1998, Penurunan Ibu
Megawati (oleh poros tengah), Penurunan Gubernur Non Islam Ahok, dan di abad
yang lalu: DI/TII, Kahar Muzakar, dan lengsernya Prabu Brawijaya jaman
Majapahit; semuanya ini membuat Indonesia mundur teratur. Sehingga tanpa
disadari makin lama makin timbul rasa muak pada wajah2 manusia Arab yang selalu
membuat onar Indonesia (Basyir, Rizieq, Amin Raies, dkk) dan budaya Arab
(pakaian Ninja, celana congkrang, janggut kambing, dst).
2.
BENTURAN PERADABAN – BARAT VS ISLAM
Benturan peradaban atau clash of civilizations (CC) adalah teori
bahwa identitas budaya dan agama seseorang akan menjadi sumber konflik utama di
dunia pasca-Perang Dingin. Teori ini dipaparkan oleh ilmuwan politik Samuel P.
Huntington dalam pidatonya tahun 1992 di American Enterprise Institute, lalu
dikembangkan dalam artikel Foreign Affairs tahun 1993 berjudul "The Clash
of Civilizations?",[ sebagai tanggapan atas buku karya mahasiswanya,
Francis Fukuyama, berjudul The End of History and the Last Man (Wikipedia).
Huntington kemudian mengembangkan tesisnya dalam buku The Clash of
Civilizations and the Remaking of World Order (1996). Saat ini sedang terjadi
benturan peradaban antara budaya dan agama Arab melawan budaya Barat (Eropa
Amerika) yang sudah berakal sehat dan meninggalkan agama. Cendekiawan Barat
memerangi Islam, bukan Muslim; kaum cendekiawan Barat boleh dikata sangat
menyayangi Muslim sebagai saudara sesama manusia namun mereka tidak ingin
saudaranya (Muslim) terperangkap dalam kegelapan Islam. Lihat saja jumlah
imigran Muslim yang sangat besar yang lari ke Eropa, USA, Canada dan Australia
(yang Kristen), namun jarang yang lari ke negara Arab yang kaya dan Islam
(misal Arab Saudi dan UEA). Dunia harus dibebaskan dari Islam, maka Muslim juga
wajib dibebaskan dari Islam. Harus dibedakan antara Islam dan Muslim. Memang
sebagian besar Muslim adalah baik, namun Islam dianggap membahayakan akal sehat
dan ketentraman dunia, serta tidak cocok dengan budaya Barat yang didasari
demokrasi, kebebasan berpendapat dan golden rule (adil pada sesama). Ajaran
Islam banyak mengandung kekerasan, kekejaman, bias gender, ketidak adilan, sex,
bersifat theokratis yang fasis, senang bohong (taqiya), anti berfikir kritis
(penyerahan total terhadap Muhammad dan Allah) serta anti kemajuan. Muslim yang
baik adalah yang tidak menjalankan perintah nabi Muhammad dan tidak mencontoh
tingkah laku nabi Muhammad, jadi sebenarnya sudah tidak percaya kepada Islam
lagi, karena sudah menolak ajaran kekerasan dan kekejaman Muhammad! Kelompok
Muslim ini mempunyai kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang terbatas,
pasif dan malas mempelajari Islam secara detil dan teliti, pasrah dan tidak
perduli dengan kritik pakar Islam kelas dunia, serta menutup mata telinga dan
hati akan kejadian dan fakta di seluruh dunia tentang kekerasan dan kekejaman
AL QAIDA - ISIS - BOKO HARAM - TALIBAN – HISBOLLAH - JIHAD Lokal yang semuanya
dilakukan atas dasar ayat2 Al Quran, kelompok keras ini yang sesungguhnya
berhak mendapat julukan Muslim yang benar2 Islam, karena telah menirukan dan
melakukan dengan baik ajaran dan teladan Muhammad. Pakar Islam dari Barat juga
telah mengenal dengan baik karakter Islam yang disebut ISLAM AGAMA FIVE IN ONE
(5 IN 1) : ISLAMISASI, ARABISASI, POLITISASI, BISNISISASI, PEMBODOHAN &
PENJAJAHAN BUDAYA (bagi negara berkembang). Di era informasi digital CC ini
bagaikan Perang Dunia Digital (Maya) antara Barat lawan Islam, perang ini
sekarang sedang hebat2nya, terutama lewat YouTube! Akibat perang dunia ini
banyak Muslim yang sadar akan kesalahan konsep agama, terutama konsep bahwa
TUHAN TIDAK MUNGKIN BERAGAMA, APALAGI MENCIPTAKAN AGAMA; AGAMA ADALAH PENJARA
SEMPIT BAGI TUHAN DAN MANUSIA.
3. ARAB SPRING
Arab
Spring atau “musim seminya” negeri-negeri Arab sumbunya menyala pada akhir tahun
2010 dan awal tahun 2011. Arab Spring dipicu dengan hebat oleh teknologi
internet dan CC. Sedikit menyegarkan kembali ingatan, Arab Spring yang melanda
kawasan Timur Tengah ini terjadi sebagai gejolak yang ditunjukkan oleh rakyat
beberapa Negara terdampak Arab Spring terhadap ketidakadilan dan ketimpangan
yang melanda negeri mereka, tersebab penguasa yang:
- Umat merasa jenuh dengan sistim
negara berbasis Kalifah dan Syariah yang mengatur segala aspek kehidupan dan
merampas kebebasan manusia.
- Umat Muslim mulai banyak sadar
akan kesalahan dalam Islam, dan mulai menuntut kebebasan beragama di negara
Arab yang sangat fanatik (Saudi, Iran, Mesir)
- Pemerintah dapat dikatakan abai
dalam memenuhi hak-hak dan kebutuhan rakyatnya.
Pantikan
revolusi yang bermula di Tunisia ini akhirnya berhasil menumbangkan beberapa
penguasa di Timur Tengah, yakni di Ben Ali di Tunisia, Husni Mubarak di Mesir,
Muammar Gadafi di Libya dan Ali Abdullah Saleh di Yaman. Seluruhnya bermuara
pada durasi kekuasaan yang sudah berlangsung puluhan tahun, namun dianggap
gagal dalam mengakomodir aspirasi rakyat. Rakyat dinegara Islam mulai sadar
bahwa Islam penyebab kemunduruan, pertikaian dan perpecahan bangsa. Arab Spring
bagaikan virus corona sedang menjalar ke seluruh dunia, terutama negara-negara
Islam, termasuk Arab Saudi, Iran, Mesir dan Indonesia.
4. ERA VIRUS CORONA
Virus
Corona telah menjadikan masyarakat dunia yang dulunya Gaptek berubah total
menjadi kecanduan teknologi, utamanya HP dan Internet. Penyebaran informasi
menjadi sedemikian mudahnya, menjadi cepat dan tidak terbatas. Larangan
berpikir dan berpendapat kritis tentang agama lewat UU Penodaan agama menjadi
kurang bermanfaat. Agama yang semakin ditinggalkan manusia modern karena dianggap
sekedar penjara sempit bagi Tuhan dan manusia mulai di analisa dengan detil dan
di kritisi dengan tajam. Era Corona merupakan blessing in disguise bagi manusia
yang lebih tertarik memilih falsafah hidup “Beragama tanpa bertuhan” atau
memilih Ateis. Islam bagaikan dikuliti sampai dengan tulang belulangnya,
berbagai kesalahan fundamental Islam dibeberkan di internet terutama di Youtube
dengan jelas, gamblang, sitematis, dan jujur karena berbasis fakta. Brain
washing selama kanak2 sampai dengan remaja (Islamisasi dan Arabisasi di
Pendidikan Dasar dan Menengah) mulai dicuci dan dibersihkan lewat pelajaran,
pendidikan dan perdebatan terbuka yang jujur, berbasis fakta dan teratur rapi.
Kedepan, brain washing agama akan percuma saja, sebab materi di internet lebih
menarik, lebih berkualitas dan lebih dapat dipercaya.
5. INDONESIA SPRING.
Indonesia digelari
negara Islam terbesar didunia, oleh sebab itu pasti mengalami CC dan Arab
Spring juga. Mewabahnya Arab Spring lewat Internet terutama Youtube telah terjadi
di Indonesia, sebut saja Indonesia Spring yang ditandai oleh:
- Banyak Muslim yang murtad di Indonesia karena
menyadari kesalahan dalam Islam dan tidak adanya jaminan hidup kekal setelah
mati, ajaran Muhammad tidak ditopang oleh kebenaran dalam hal saksi mata dan
sejarah, materi kitab suci yang amburadul dan kontradiksi; karakter nabinya
yang sangat hobi seks.
- Banyaknya chanel2 di Youtube yang merupakan
kesaksian para murtadin
- UU Penodaan agama (UUPA) yang menganggap Tuhan
itu lemah maka perlu dilindungi, kurang dapat berfungsi di Internet. Sebenarnya
yang terkena pertama UUPA ini mestinya nabi Muhammad sebab jelas2 mengkafirkan
non Islam dan menghalalkan darah non Islam.
- Banyak murtadin yang memilih menjadi Kristen,
atau agnostik, atau berkepercayaan, atau bhakan atheis.
- Yang memilih menjadi Kristen, banyak yang
mendirikan gereja murtadin yang sangat heroik.
- Non Islam bersama murtadin sudah mulai sadar
bahwa Islam sangat membebani bangsa Indonesia dari sisi: biaya, waktu, tenaga
dan pikiran.
- Non Islam bersama murtadin sudah mulai merasa
“dibodohi dan dijajah” oleh bangsa Arab melalui Agama Islam. Strategi ini
dianggap yang sangat licik dan merugikan negara Indonesia. Tuhan menciptakan
agama Islam, sekaligus beragama Islam dan berbudaya Arab, non Islam dianggap
kafir yang layak dinomor sekiankan dan dihalalkan darahnya. Muhammad
mesetarakan dan menyekutukan dirinya dengan Allah, manusia dan Tuhan bersekutu sebagai
Dwi Tunggal. Al Qouran yang dianggap final dan sempurna walau nyatanya sangat
amburadul.
- Karakter Islam yang bersifat 5 in 1:
Islamisasi Tuhan, Arabisasi Islam, Bisnisisasi Islam, Politisasi Islam, dan
Bodohi dan Jajah bangsa lain lewat Islam. Islam adalah Politik berkedok agama.
- Non Islam bersama murtadin sudah mulai sadar
untuk tidak meniru, berkiblat, apalagi mencontoh budaya Bangsa Arab yang mundur
dan amburadul.
5. PENUTUP
Semoga badai perang Akal
Sehat lawan Islam hanya berlangsung pada tahap maya alias digital. Islam sudah
bercokol semenjak menggulingkan prabu Brawijaya lewat gerilya merangkak
menggunakan Islam, namun hingga kini tidak dapat menguasai Indonesia akibat
benteng tangguh yang disebut Kejawen yang merupakan kekayaan budaya Jawa. Pada
prinsipnya, manusia Jawa lebih berbudaya “Bertuhan tanpa beragama”, maka merasa
sangat risih dengan agama Arab yang mengklaim Allah mereka menciptakan agama
dan memeluk agama Islam. Seandainya ada kebebasan beragama di negara2 Arab
pusat Islam, dapat dipastikan Islam akan segera menyusut dan menjadi minoritas
dunia, hanya manusia yang tidak waras masih mau percaya pada ajaran Muhammad
yang aneh dan tidak menjamin kehidupan kekal di surga. Akhir kata mohon blog
CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, di https://bijaksana555.blogspot.com/ , di
sharekan agar menjadi bahan diskusi dan obat mujarab bagi kemajuan bangsa
Indonesia yang sedang mabuk agama.
Menyelamatkan Indonesia
dari pembodohan dan penjajahan budaya oleh bangsa Arab secara terselubung lewat
agama juga akan menyelamatkan umat Muslim di Indonesia yang kita sayangi; dan
Indonesia diharapkan segera sadar, waras dan berakal sehat untuk mengejar
ketertinggalan dengan negara lain.
Rahayu. Ki Bodronoyo dan
para staff pengasuh blog CERDAS BIJAKSANA BERKAT INTERNET, banyak member dari budayawan/filsuf korban politisasi Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar