Sabtu, 27 Mei 2023

TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA, MANUSIA ARAB MEMBALAS MENCIPTAKAN TUHAN LEWAT AGAMA (ALLAH DAN AGAMA ISLAM).

ARTIKEL TANGGAPAN BAGI PARA ANAK MUDA MUSLIM DIPEDESAAN YANG MEMBAKAR KITAB TAFSIR ALQOURAN KARENA DIANGGAP MENYESATKAN UMAT ISLAM INDONESIA. INI LINK VIDEONYA https://youtu.be/nj4mw883k8o/ . 


Pertama,  mari simak sendiri bahaya kitab tafsir melalui dua contoh video yang mengena ini:

Video tentang bahaya kitab tafsir yang mengakibatkan banyak negara menjadi carut marut:

https://youtu.be/gnBhElQGk2w/ 

Video tentang Muslim Indonesia telah menjadi korban tafsiran para ulama politikus bangsa Arab jaman jahiliah (ulama: bukan nabi bukan rasul), bolehkah ulama modern membuka lembaran baru membuat tafsir? 

https://youtu.be/upkIZOb2IM0/ 


KEMUDIAN, MARI KITA TINJAU RIWAYAT LAHIRNYA KITAB TAFSIR.


1. NAMA NABI MUHAMMAD SAW KETIKA MASIH HIDUP

Mungkinkah nama Nabi bukan Muhammad? Dan "Muhammad" adalah gelar mengingat arti kata "Muhammad" adalah "Yang Terpuji"? Kalau benar siapa nama Nabi yang sesungguhnya?

Menurut fakta dan data dibawah ini nama asli nabi (bukan gelar) adalah Qathem. Simak artikel ini. The Book of Al Sirah Al-Halabia (another name of the book, Insan Al-Ueoun Fe Serat Al-Ma'mun), V1 page 128: After the death of Qathem Ibn Abd-Al-Mu'taleb (Muhammad's Uncle) at the age of nine, three years before Muhammad was born, his father Abd-Al-Mu'taleb felt so sad, so when the prophet was born, he named him Qathem. Nama Muhammad baru dimunculkan 200 tahun setelah Qathem meninggal oleh ulama polikus Arab saat itu.

`

2. KEYAKINAN Qathem KETIKA MASIH HIDUP.

Menurut kisah, ketika masih hidup, Qathem adalah penganut bidah Kristen ketika menikahi janda Katijah.  Bahkan bersama paman Katijah, Warakah Bin Nofal,  Qathem menyebarkan kepercayaan bidah Kristen ke bangsa Arab yang masih pagan. Qathem bersama puteranya tidak disunat sesuai tradisi Kristen yang beda dengan Yahudi (Islam belum lahir). Buku Alqouran belum ada saat Qathem masih hidup. Ini sampel video yang mendukung pernyataan diatas, silahkan klik dan cermati sendiri di:

https://youtu.be/-fxnDB16aBc/   (Buya S.) dan https://youtu.be/F4q6-gm3Fx4/   (Pencari Kebenaran). 


3. KEYAKINAN QATHEM SETELAH WAFAT.

Dua ratus tahun setelah wafat Qathem, oleh beberapa pujangga dan ulama politikus Arab diterbitkan kitab  Alqouran, Hadits dan Sunnah. Nama Muhammad dimunculkan sebagai pengganti nama Qathem dan keyakinan yang semula bidah Kristen “disulap dijadikan” berkeyakinan Islam atau bahkan diangkat sebagai Nabi dan pendiri Islam; jadi Muhammad bukan lagi berkeyakinan bidah Kristen (Nasrani). Dengan demikian Muhammad dan Alqouran adalah OBYEK VIRTUAL karangan pujangga dan ulama politikus Arab. Tidak heran kalau ada larangan menggambarkan wajah Muhammad dan mempertanyakan/mengkritisi ajaran Alqouran – Alqouran cukup dihafal dalam bahasa Arab saja !

Berikut ini Video “Biography Muhammad, Dibuat 200 Tahun Setelah Muhammad Meninggal”, diduga ada kesalahan yang disengaja untuk kepentingan politik saat itu.

https://youtu.be/TwJg8rcgL4I/   dan Video Profesor Jerman meneliti  Muhamad tidak pernah ada (virtual, maya), di https://youtu.be/DIfvTH3vRIs/ 

Mengapa ulama politikus Arab dijaman itu perlu menulis Alqouran dan kitab tafsir? Karena bangsa Arab saat itu memerlukan ideologi politik dan bisnis untuk mempersatukan Bangsa Arab dalam menghadapi: bangsa Yahudi, dominasi ajaran Kristen dan untuk kolonialisme kekaisaran Romawi. Maka oleh penguasa Arab saat itu dilahirkan ideologi politik dan bisnis yang dibungkus dengan agama Islam melalui maha karya yang disebut Alqouran dan kitab tafsir  Alqouran dan kitab lainnya. Text Alqouran dan Hadits dan sebagainya menjadi sangat anti Yahudi dan kontradiksi dengan kitab Kristen. Hal ini menyiratkan adanya keperluan ideologi politik bagi bangsa Arab untuk: 

a) perebutan tanah warisan Palestina (sama2 hak sebagai anak Abraham) dan 

b) perebutan tampuk kekuasaan agama, bangsa Arab ingin bersaing dengan Yahudi dan Kristen;  

c) sebagian text Alqouran juga menjadi sangat anti Kristen, ini menyiratkan adanya kepentingan membentuk ideologi politik untuk mengusir penjajah saat itu dari daerah Arab, yaitu Kerajaan Romawi dan Bizantium yang Kristen; 

d) Ada kemiripan struktur dan konsep agama Islam dan Agama Katholik disaat Islam didirikan. Paus dilekatkan dengan Yesus, Muhammad dengan Allah, agama didominasi Pria dan agama sangat bernuansa dengan politik (punya tentara) dan bisnis, Vatican sebagai pusat agama Katholik – Mekah sebagai pusat agama Islam, Gereja Santo Petrus yang megah di Vatican, Batu Kabah yang menjadi pusat ibadah umat Islam sedunia. Sekian ratus tahun kemudian, terjadi era pencerahan (renaissance), dimana gereja Katholik meninggalkan politisasi agama dan meminimalkan bisnis berbasis agama. Jadi, apakah ulama politikus Arab meniru agama Kathoilik saat mendirikan agama Islam? Ini sangat menarik untuk diteliti. Dengan Islam sebagai ideologi politik, maka bangsa Arab dapat dipersatukan dan menjadi kekuatan politik dan bisnis di Timur Tengah, bahkan siap melawan dominasi agama Katholik yang sangat kuat secara politik dan bisnis di Eropa saat itu.


Untuk diketahui, ajaran Nasrani, keyakinan Qathem, bersumber pada Yesus. Yesus tidak pernah mencpita agama, tidak pernah beragama bahkan menolak agama. Yesus sangat konsisten menentang Tuhan yang diremehkan dan dihinakan lewat politisasi dan bisnisisasi agama (politik identitas) salah satu sebab mengapa Yesus disalib dan dibunuh oleh majelis ulama politikus Yahudi, karena Yesus telah membuka kedok politik identitas para ulama Yahudi!  Jadi telah terjadi pembalikan arah dari ajaran cinta kasih universal Yesus menjadi ideologi politik negara Arab Muhammad.


4. ISLAM AGAMA TAFSIR

Dengan tegas ayat Alqouran menyatakan pada umatnya untuk kembali ke kitab sebelum Alqouran, Taurat dan Injil,  bila merasa bingung dengan makna ajaran ayat Alqouran, jadi bukan membaca kitab tafsir karangan ulama politikus Arab, yang ditulis setelah Alquran. Berikut ini video yang melukiskan upaya Melawan Salah Kaprah dalam Islam (kitab Tafsir bukan dari Tuhan melainkan dari ulama politikus Arab), link di 

https://youtu.be/xyqwEWP0WHE/  dan 

Banyak kesalahan dalam Alqouran di 

https://www.youtube.com/watch?v=nRIKlCA987o&ab_channel=TANPARAGI/   dan Bahaya Agama Tafsir, di

https://www.youtube.com/watch?v=FzoHcuZUgHI&ab_channel=WARTAKABARBAIK/ 


5. SIFAT KHAS AGAMA TAFSIR DAN KEYAKINAN NON ISLAM


Di era digital (2023), masyarakat cerdas, kritis dan bijak telah sadar bahwa hanya tuhan khas bangsa Arab yang: menciptakan agama Islam dan sekaligus beragama Islam, berbudaya Arab dan berbahasa Arab, mengkafirkan keyakinan diluar Islam, mengajarkan bunuh-membunuh/jihad, mengajarkan tidak jujur/taqiya, merendahkan martabat wanita, menciptakan otak manusia namun hanya sekedar untuk menghafal Alqouran dalam bahasa Arab tanpa perlu mengerti, gemar berpolitik dan bisnis lewat visi misi negara Kilafah dan hukum Syariah, menciptakan manusia namun sekaligus memerintahkan untuk membenci bahkan membasmi mereka (Yahudi dan Kristen - padahal cikal bakal Islam); dari sisi ajaran dalam Alqouran: mengandung banyak materi ajaran sex, kawin cerai muttah poligami, banyak mengandung kekerasan dan ujaran kebencian kepada keyakinan non Islam, menyekutukan tuhan-Muhammad-batu Kabah dalam ibadahnya, Alqouran hanya boleh ditafsir dalam bahasa Arab sebatas oleh ulama politikus bangsa Arab di jaman jahiliah, tidak ada saksi mata dan bukti sejarah keberadaan Muhammad. Nampak jelas sekali kepentingan bangsa Arab dalam ideologi politik dan bisnis dalam kemasan agama Islam.


Sebagai kontradiksi, Tuhan universal milik Dunia tidak beragama apalagi menciptakan agama dan sekaligus mengkafirkan serta memusuhi keyakinan non agama! Manusia cerdas,  kritis dan bijak di era digital (2023) lebih memilih konsep BERKEYAKINAN/BERKETUHANAN TANPA BERAGAMA (sangat sesuai dengan sila Pancasila), dan tidak pernah mengkafirkan keyakinan yang berbeda, bahkan saling menghormati keyakinan yang ada didunia dan saling melengkapi. Agama beserta doktrin buatan manusia justru dianggap bagaikan penjara yang sempit bagi manusia dan juga Tuhan.


DAPAT DISIMPULKAN 

TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA,  MANUSIA ARAB MEMBALAS MENCIPTAKAN TUHAN LEWAT AGAMA (ALLAH DAN ISLAM) 


Penutup.

Semoga usulan reformasi kitab tafsir ini bisa ditindak lanjuti pada level Nasional bahkan level Internasional mengingat pangeran Salman juga tergerak untuk segera melakukan reformasi Islam agar Islam dapat berdampingan dengan damai dengan non Islam. Mohon penjelasan dan pencerahan bijak tentang usulan diatas dari yang berwenang. 


Rahayu. Lembaga Kajian Agama Buatan Manusia,   Oxford,  UK. Mei 2023.


Catatan: Dengan reformasi kitab tafsir diharapkan Indonesia tidak menyusul bernasib sial seperti Afghanistan dan Syria. Simak betapa mengerikan akibat kitab tafsir yang telah terjadi Afghanistan dan Syria lewat video berikut ini:

Video carut marut Afghanistan, ditutur oleh saksi mata

https://youtu.be/AEjyyLbq2kk/ 

Video carut marut Syria, ditutur oleh saksi mata

https://youtu.be/cZGkW-VBcLg/ 

Video Imam besar Tawhidi tentang kitab tafsir

https://youtu.be/rzLb2FB0QAE/ 

Dan semoga tragedi nasional berikut ini tidak terjadi lagi akibat kitab tafsir: Jatuhnya kerajaan Majapahit,  G30S,  Tragedi Mei 1988, DI/TII, NII,  Tragedi Ambon-Poso-Ahmadiyah, kacau balaunya Indonesia karena FPI dan ustadz dari Yaman, ancaman penolakan Pancasila dan karakter Bhineka Tunggal Ika, hilangnya sopan santun dan budi pekerti bangsa karena digantikan karakter sumbu pendek penuh emosi dan kekerasan  bangsa Arab. 

Sumber pustaka dari Scribd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar