Rabu, 12 April 2023

S. O. S, RI BISA BUBAR BILA IRIAN DAN KALIMANTAN MEMISAHKAN DIRI GARA-GARA POLITIK IDENTITAS ISLAM (PII) DI PUSAT PEMERINTAHAN JAKARTA.

 Irian sangat kaya raya, maka jadi incaran negara asing lewat penguasa Jakarta, salah satu fakta Free Port, tambang luar biasa kayanya, nyaris 50 th dinikmati asing dan penguasa pusat, orang Papua tetap berkoteka cari babi hutan disekelilingnya.

Kalimantan mungkin lebih kaya dari pada Irian, tambang apa saja ada disana (mas, intan, gas, minyak, batu bara, dst) dan kelapa sawitnya boleh dikata raja dunia. Bayangkan ada negara Brunai Darusalam, yang dipeta hanya nampak seluas kuku jari manusia, penduduknya makmur luar biasa, sebaliknya lihat suku Dayak dipedalaman Kalimantan, miskin dan tertinggal. Seperti Irian, Kalimantan nyaris 50 th dinikmati asing dan penguasa pusat, orang Dayak tetap hidup dari hutan disekelilingnya, alamnya rusak, bekas tambang batubara bagaikan lubang danau kering, pembalakan/penggundulan hutan era Bob Hasan (Orde Baru) menjadikan Kalimantan bagaikan kepala manusia yang botak, demikian pula proyek lahan gambut sejuta hektar yang tiada manfaatnya sekedar merusak alam Kalimantan sekedar demi proyek triliunan rupiah bagi manusia di pusat pemerintahan. 

Kalimantan dan Irian adalah sumber pokok bagi keuangan Indonesia,  maka bila mereka keluar memilih berdiri sendiri karena merasa tidak cocok dengan sistim kenegaraan RI,  maka Indonesia bisa bangkrut,  apalagi hutang luar negeri Indonesia besar sekali. 


Saat ini (2023), makin banyak Sumber Daya Manusia (SDM) Papua dan Dayak yang bergelar Master dan Doktor dari Luar Negeri, mereka ini menyadari:

- kekayaan  pulau mereka hanya bagaikan santapan  bagi pusat dan asing

- mereka sadar bahwa para pelaku POLITIK IDENTITAS ISLAM (PII) lebih mementingkan agama dan budaya dari negara Arab dari pada negara Indonesia yang Bhineka Tunggal Ikha.

- mereka sadar bahhwa kolaborasi dan koalisi banyak parpol Islam bagaikan jaringan horisontal (antar departemen) dan vertikal (dari kelurahan sampai pusat) yang tertata rapi yang bagaikan membentuk negara virtual Islam didalam negara Indonesia Bhineka yang besar.

- mereka sadar bahwa negara virtual Islam ini dapat menghabiskan sepertiga APBN demi kepentingan Islam, dan yang lebih berbahaya lagi bila ada visi misi parpol Islam untuk mendirikan negara Kalifah berbasis hukum Syariah, sehingga segala cara demi tegaknya Negara Kalifah adalah halal (walaupun korupsi secara masif) bahkan"l dianggap ibadah.

- mereka sadar akan perjuangan Bung Karno  untuk memisahkan urusan negara dengan urusan agama lewat ideologi Pancasila. Sehingga manusia Indonesia diharapkan untuk BERKEYAKINAN TANPA BERAGAMA; 

- Bung Karno pernah mengatakan, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri" (manusia Indonesia yang menjilat dan mengabdi pada kepentingan agama dan bangsa Arab lewat PII); pesan BK ini rupanya akan menjadi kenyataan pada PILPRES 2024, Bangsa Indonesia bagaikan melawan bangsa Arab (mereka yang mabok kepayang pada agama dan budaya Arab serta menjadi kaya raya karena politisasi dan bisnisisasi agama Islam akibat mendominasi kue APBN) 

- mereka mengerti bahwa masyarakat cerdas dan bijak Dunia telah sadar bahwa hanya tuhan khas bangsa Arab yang menciptakan agama Islam dan sekaligus beragama Islam, mengkafirkan keyakinan diluar Islam,  berbudaya Arab dan berbahasa Arab serta gemar berpolitik dan bisnis lewat Kilafah dan Syariah. Tuhan universal milik Dunia tidak beragama apalagi menciptakan agama yang sekaligus mengkafirkan dan memusuhi keyakinan non agama! Manusia cerdas,  kritis dan bijak di era digital (2023) lebih memilih konsep BERKEYAKINAN/BERKETUHANAN TANPA BERAGAMA, dan tidak pernah mengkafirkan keyakinan yang berbeda, bahkan saling menghormati keyakinan yang ada didunia. Agama beserta doktrin buatan manusia justru bagaikan penjara yang sempit bagi manusia dan juga Tuhan. 


Pendapat umum juga menyatakan agama atau keyakinan adalah persoalan pribadi yang privasi, agama/keyakinan bukan urusan publik, apalagi urusan negara. 


AGAMA UNTUK POLITIK DAN BISNIS SAMA SAJA MEMPERMAINKAN DAN MENGHINA TUHAN,  TIDAK HERAN BERBAGAI MALAPETAKA SEPERTI BADAI,  GEMPA,  BANJIR,  KORUPSI,  KETIDAK ADILAN,  KERUSUHAN DAN KEMISKINAN MENIMPA INDONESIA SEBAGAI HUKUMAN DAN PELAJARAN DARI TUHAN.  KOREA MABOK KERJA - INDONESIA MABOK AGAMA DAN BUDAYA DARI ARAB, TIDAK HERAN BANGSA INDONESIA YANG KAYA RAYA BAGAIKAN AYAM MATI DILUMBUNG PADI (MISKIN).


SERIBU KEPALA MANUSIA SERIBU PENDAPAT/KEYAKINAN MAKA PISAHKAN URUSAN NEGARA DENGAN URUSAN AGAMA. HINDARI POLITIK IDENTITAS ISLAM (PII) DEMI KEUTUHAN INDONESIA DAN SEKALIGUS UNTUK MENGHINDARI INDONESIA MENJADI JAJAHAN BERFIKIR DAN BERBUDAYA ALA BANGSA ARAB YANG SUDAH TERTINGGAL. 


Dibawah ini adalah negara yang menjalankan PII,  urusan agama dicampur adukan dengan negara :

A.  Internasional : Yaman, Maroko, Irak, Syria, Afghanistan, Somalia, Libia, Pakistan, Turki, Mesir, Sudan, Bangladesh, Bosnia, Maroko, Tunisia, ISIS,  dst., semua negara kacau balau, mundur dan terbelakang.


B.  Nasional,  untuk Indonesia : jatuhnya kerajaan Majapahit,  G30S,  Tragedi Mei 1988, DI/TII, NII,  Tragedi Ambon-Bali-Poso-Surabaya-Ahmadiyah, kacau balaunya Indonesia karena FPI dan ustadz dari Arab/Yaman, ancaman perpecahan Indonesia akibat ancaman terhadap ideologi Pancasila , pelarangan pendirian tempat ibadah, pelarangan ibadah, perusakan tempat ibadah dan peninggalan sejarah non Islam, gangguan kerukunan berbangsa yang Bhineka Tunggal Ika, hilangnya sopan santun dan budi pekerti bangsa karena digantikan karakter sumbu pendek penuh emosi dan kekerasan  bangsa Arab. 


DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SEMUA HAL DIATAS,  DIRASA PERLU UNTUK SEGERA REFORMASI/HAPUS SEGALA PERATURAN YANG BERBASIS PII,  MISALANYA:

perda syariah, halal haram pakaian-musik-makanan-bisnis,  kurikulum dengan muatan agama yang berlebihan,  kolom agama pada KTP,  UU Penistaan Agama, SKB 2 menteri, FKUB, terbitkan UU Pengakuan negara atas keyakinan/kearifan lokal, hapus Dept Agama,  dst. 


Untuk mencegah bubarnya Indonesia,  maka sistim ketatanegaraan Indonesia perlu segera dirubah,  perlu melirik sistim di Singapura dan RRC atau Era Soeharto dengan 3 partai (dengan modifikasi), atau model USA yang berbasis negara serikat yang terdiri negara bagian. Jabatan presiden dan wakil presiden adalh tidak adil bila hanya hak suku Jawa dan beragama Islam,  sebab dasar negara bukan agama melainkan Pancasila. Manusia etnik Tionghoa yang secara stastitik dunia mempunyai nilai bagus pada bidang leadership dan entrepreuneurship hendaknya diberi peluang yang besar untuk posisi top dalam pemerintahan demi kemajuan dan kemakmuran bangsa. Untuk transisi menuju kesistim yang lebih baik perlu dipikirkan lewat bantuan tangan besi militer seperti era Soeharto dengan cukup tiga partai atau seperti RRC atau Singapore;  bangsa ini sudah capai dijajah PARTAI POLITIK!  Jakarta bagaikan pusat peternakan PARPOL! Kita perlu tenggang rasa dengan penduduk pulau Irian dan Kalimantan. 


Korupsi membuat manusia Indonesia mengkais sesuap nasi dinegara lain sebagai pembantu,  bagsa Indonesia yang sangat kaya raya bagaikan AYAM MATI DI LUMBUNG PADI;  lumbung padinya adalah kekayaan tambang,  kekayaan lautan,  kekayaan tanaman dan kesuburan tanah,  serta kekayaan pariwisata di zamrud khatulistiwa. Namun apa artinya kalau kaya tapi dibodohi,  ditipu dan dijajah lewat POLITIK IDENTITAS AGAMA?  INILAH KENYATAAN SAAT INI (2023), rakyat yang sudah dibikin miskin masih dibebani pajak,  perijinan dan denda yang berlebihan,  yang tidak wajar dan juga dipersulit oleh filosofi kerja: KALAU BISA DIPERSULIT KENAPA HARUS DIPERMUDAH?, rakyat juga dibebani tinggalan hutang luar negeri yang sangat besar sekali karena korupsi dan miss management. Koruptor bagaikan sumur,  tidak pernah puas dituangi beribu ember air!


Masyarakat Indonesia yang cerdas dan kritis mulai sadar bahwa saat ini (2023) negara sedang dijajah oleh bangsanya sendiri lewat parpol yang pesta pora menghabiskan harta kekayaan Indonesia (korupsi). 


Bila carut marut negara semakin parah,  maka tindakan penyelamatan negara oleh Militer seperti Thailand,mungkin diperlukan untuk waktu sementara , misal 5 tahun, sambil membenahi sistim negara. 


Sebagai penutup, mari buang politik identitas Islam,  pisahkan urusan agama dengan negara penyebab utama carut marut negara, mari berharap agar segera terjadi Reformasi Islam agar dunia dan Indonesia menjadi adil, aman, tentram, sejahtera dan makmur. 


Salam Pancasila. FORUM CERDAS BERKAT DIGITAL, mahasiswa Pasca Sarjana, Edinburgh, UK.  

Mohon bantuan untuk sharekan artikel agar menjadi bahan renungan,  diskusi dan debat demi kemajuan Indonesia. Akhir Maret 2023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar